Courtesy of YahooFinance
Harga minyak sedikit naik pada hari Kamis karena harapan akan adanya dukungan fiskal tambahan di China, yang merupakan pengimpor minyak terbesar di dunia. Harga minyak mentah Brent naik 11 sen menjadi Rp 121.18 juta ($73,69) per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate dari AS berada di Rp 115.53 juta ($70,25) per barel. China berencana untuk meningkatkan dukungan fiskal untuk konsumsi dengan menambah pensiun dan subsidi asuransi kesehatan, serta memperluas program tukar tambah barang konsumen.
Baca juga: Minyak pulih seiring dengan data manufaktur Tiongkok yang positif meningkatkan optimisme.
Selain itu, ada juga harapan bahwa produksi dan permintaan bahan bakar fosil akan meningkat setelah Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS. Diperkirakan persediaan minyak mentah di AS akan turun sekitar 1,9 juta barel, yang juga mendukung kenaikan harga minyak. Data terbaru mengenai persediaan minyak dari pemerintah AS akan dirilis pada hari Jumat. Di sisi pasokan, produksi minyak mentah Libya diperkirakan melebihi target yang ditetapkan untuk tahun 2024.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak naik?A
Harga minyak naik karena harapan akan stimulus fiskal tambahan di China dan penurunan persediaan minyak mentah di AS.Q
Apa rencana China terkait stimulus fiskal?A
China berencana untuk meningkatkan dukungan fiskal untuk konsumsi dengan meningkatkan pensiun dan subsidi asuransi kesehatan.Q
Bagaimana kondisi persediaan minyak di AS?A
Persediaan minyak mentah di AS diperkirakan akan turun sekitar 1,9 juta barel.Q
Apa yang dilaporkan oleh National Oil Corp Libya?A
National Oil Corp Libya melaporkan bahwa produksi rata-rata minyak mentah Libya pada tahun 2024 melebihi target yang ditetapkan.Q
Siapa Satoru Yoshida dan apa pendapatnya tentang pasar minyak?A
Satoru Yoshida adalah analis komoditas di Rakuten Securities yang menyatakan bahwa harapan terhadap langkah-langkah stimulus China mendukung pasar minyak.