Courtesy of YahooFinance
Pasar diesel saat ini terlihat stabil, tetapi sebenarnya harga terus menurun dalam dua bulan terakhir. Harga rata-rata diesel ritel yang dipublikasikan oleh Departemen Energi AS turun menjadi Rp 57.16 ribu ($3.476) per galon, meskipun masih lebih tinggi dibandingkan dua minggu lalu. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk penguatan nilai dolar AS yang mencapai level tertinggi dalam dua tahun, serta permintaan yang lemah dari China dan produksi minyak yang kuat dari OPEC+.
OPEC+, yang terdiri dari negara-negara penghasil minyak, mengalami peningkatan produksi menjadi 40,58 juta barel per hari pada bulan November, meskipun mereka berencana untuk mengurangi pasokan. Sementara itu, produksi minyak mentah AS juga meningkat, mencapai lebih dari 13,6 juta barel per hari. Semua faktor ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketegangan di Timur Tengah, pasokan minyak tetap tinggi dan permintaan tidak sekuat yang diharapkan, yang menyebabkan harga diesel terus menurun.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga diesel minggu ini?A
Harga diesel mengalami penurunan sebesar 1.8 sen per galon menjadi $3.476.Q
Apa faktor yang mempengaruhi penurunan harga diesel?A
Faktor yang mempengaruhi penurunan harga diesel termasuk permintaan Tiongkok yang lemah dan kekuatan dolar AS.Q
Bagaimana kekuatan dolar AS mempengaruhi pasar komoditas?A
Kekuatan dolar AS cenderung menurunkan harga komoditas yang dihargai dalam dolar, termasuk minyak dan diesel.Q
Apa yang dilakukan OPEC+ terkait produksi minyak?A
OPEC+ melaporkan peningkatan produksi minyak meskipun ada rencana untuk mengurangi pasokan.Q
Apa yang dilaporkan oleh Departemen Energi AS mengenai harga diesel?A
Departemen Energi AS melaporkan bahwa harga ritel diesel saat ini adalah $3.476, yang merupakan harga terendah kedua sejak Oktober 2021.