Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan pada hari Senin menjelang liburan Natal, disebabkan oleh kekhawatiran akan surplus pasokan tahun depan dan penguatan dolar AS. Harga minyak mentah Brent turun 66 sen menjadi Rp 118.86 juta ($72,28) per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 52 sen menjadi Rp 113.37 juta ($68,94) per barel. Para analis memperkirakan bahwa surplus pasokan akan terus meningkat, yang dapat menahan harga Brent di rata-rata Rp 115.94 juta ($70,50) per barel untuk tahun depan, lebih rendah dari rata-rata tahun ini.
Kekhawatiran tentang pasokan minyak di Eropa mereda setelah laporan bahwa pipa Druzhba yang mengalirkan minyak dari Rusia dan Kazakhstan telah beroperasi kembali setelah mengalami masalah teknis. Selain itu, penguatan dolar AS membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lain. Data ekonomi dari AS menunjukkan inflasi yang melambat, tetapi pasar tetap tidak stabil karena sinyal campur dari Federal Reserve mengenai kebijakan moneter.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak Brent dan WTI turun?A
Harga minyak Brent dan WTI turun karena kekhawatiran tentang surplus pasokan dan penguatan dolar AS.Q
Apa yang terjadi dengan Druzhba pipeline?A
Druzhba pipeline telah restart setelah mengalami masalah teknis, yang sebelumnya menghentikan pengiriman minyak.Q
Bagaimana pengaruh dolar AS terhadap harga minyak?A
Dolar AS yang lebih kuat membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga mempengaruhi harga minyak.Q
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang impor minyak dari AS?A
Donald Trump mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan impor minyak dan gas dari AS atau menghadapi tarif pada ekspor mereka.Q
Apa yang diperkirakan oleh Sinopec mengenai konsumsi minyak di China?A
Sinopec memperkirakan bahwa konsumsi minyak di China akan mencapai puncaknya pada tahun 2027.