Ilmuwan Tiongkok mempelajari semut gurun untuk menciptakan chip sensor cahaya ultra-tipis.
Courtesy of SCMP

Rangkuman Berita: Ilmuwan Tiongkok mempelajari semut gurun untuk menciptakan chip sensor cahaya ultra-tipis.

SCMP
DariĀ SCMP
23 Desember 2024 pukul 08.00 WIB
184 dibaca
Share
Peneliti dari Tiongkok telah mengembangkan chip kecil yang terinspirasi oleh mata semut gurun untuk mendeteksi arah cahaya terpolarisasi. Chip ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti navigasi, deteksi sidik jari, dan bahkan untuk mengidentifikasi jaringan kanker. Sensor cahaya khusus ini, yang disebut polarisation photodetectors (pol-PDs), dapat membedakan arah cahaya yang masuk, sehingga meningkatkan kualitas gambar dan kontras.
Sebelumnya, sensor cahaya terpolarisasi yang ada sulit untuk diperkecil karena desainnya yang rumit dan besar. Namun, tim peneliti yang dipimpin oleh Li Mingzhu dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok menemukan inspirasi dari mata semut gurun, yang memiliki struktur mata majemuk dengan banyak unit kecil. Dengan desain yang lebih sederhana ini, mereka berhasil menciptakan sensor yang lebih kompak dan efisien, yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk penginderaan jauh dan kedokteran biologi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menginspirasi tim peneliti dalam mengembangkan chip deteksi cahaya?
A
Tim peneliti terinspirasi oleh penglihatan polarisasi semut gurun.
Q
Apa fungsi utama dari detektor foton polarisasi?
A
Fungsi utama dari detektor foton polarisasi adalah untuk mendeteksi arah cahaya terpolarisasi.
Q
Mengapa detektor foton polarisasi komersial sulit untuk diperkecil?
A
Detektor foton polarisasi komersial sulit diperkecil karena sistem optik yang rumit dan bagian-bagian yang diperlukan untuk fungsinya.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian ini?
A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Li Mingzhu dari Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Q
Apa saja aplikasi dari chip deteksi cahaya yang dikembangkan?
A
Aplikasi dari chip deteksi cahaya termasuk navigasi, deteksi sidik jari, dan identifikasi jaringan kanker.

Rangkuman Berita Serupa

Kamera AI bertenaga cahaya AS memproses gambar 99,4% lebih cepat tanpa listrik.InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
59 dibaca
Kamera AI bertenaga cahaya AS memproses gambar 99,4% lebih cepat tanpa listrik.
Para ilmuwan mencapai pemetaan molekuler 3D dengan mikroskop hibrida yang inovatif.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
40 dibaca
Para ilmuwan mencapai pemetaan molekuler 3D dengan mikroskop hibrida yang inovatif.
Teknologi penglihatan mirip otak menggunakan madu untuk mengurangi penggunaan energi, mengurangi limbah elektronik, dan meningkatkan pengawasan.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
26 dibaca
Teknologi penglihatan mirip otak menggunakan madu untuk mengurangi penggunaan energi, mengurangi limbah elektronik, dan meningkatkan pengawasan.
200x lebih cepat: Kamera baru mengidentifikasi objek dengan kecepatan cahaya, dapat membantu mobil otonom.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
126 dibaca
200x lebih cepat: Kamera baru mengidentifikasi objek dengan kecepatan cahaya, dapat membantu mobil otonom.
Kamera terinspirasi dari mata serangga yang super cepat dapat merekam 9.120 fps dalam cahaya yang 40 kali lebih gelap.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
93 dibaca
Kamera terinspirasi dari mata serangga yang super cepat dapat merekam 9.120 fps dalam cahaya yang 40 kali lebih gelap.
Sensor inframerah 35% lebih baik untuk meningkatkan headset VR, mobil otonom, dan lainnya.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
135 dibaca
Sensor inframerah 35% lebih baik untuk meningkatkan headset VR, mobil otonom, dan lainnya.
Antena nirkabel kecil MIT melacak sinyal jantung dan otak serendah 2,5 milivolt.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
90 dibaca
Antena nirkabel kecil MIT melacak sinyal jantung dan otak serendah 2,5 milivolt.