Courtesy of InterestingEngineering
Penelitian terbaru dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) menghasilkan kamera baru yang terinspirasi oleh cara mata serangga bekerja. Kamera ini dapat menangkap gambar dengan kecepatan sangat tinggi, hingga 9,120 frame per detik, dan tetap menghasilkan gambar yang jelas meskipun dalam kondisi cahaya rendah. Berbeda dengan kamera kecepatan tinggi tradisional yang kesulitan menangkap detail dalam cahaya redup, kamera ini menggunakan struktur mirip mata majemuk yang memungkinkan pengambilan gambar secara paralel dari berbagai waktu. Hal ini membuatnya lebih sensitif terhadap cahaya, sehingga dapat menangkap objek yang jauh lebih gelap dibandingkan dengan kamera biasa.
Baca juga: Kamera kuantum dengan aman menangkap gambar pertama embrio mamalia; dapat membantu dalam IVF.
Kamera ini memiliki ketebalan kurang dari 1 milimeter, sehingga mudah untuk dipasang dalam berbagai sistem, seperti kamera portabel, pengawasan keamanan, dan pencitraan medis. Tim peneliti juga berencana untuk mengembangkan algoritma pemrosesan gambar yang lebih canggih untuk memungkinkan kamera ini menangkap gambar 3D dan meningkatkan resolusi gambar. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advances dan menunjukkan potensi besar teknologi baru ini dalam berbagai bidang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi inspirasi pengembangan kamera baru ini?A
Kamera baru ini terinspirasi oleh cara penglihatan serangga, khususnya struktur mata majemuk mereka.Q
Bagaimana kamera ini dapat menangkap gambar dalam kondisi cahaya rendah?A
Kamera ini dapat menangkap gambar dalam kondisi cahaya rendah dengan mengumpulkan cahaya dari periode waktu yang sedikit tumpang tindih.Q
Siapa penulis utama dari penelitian ini?A
Penulis utama dari penelitian ini adalah Hyun-Kyung Kim.Q
Apa keunggulan kamera terinspirasi penglihatan serangga dibandingkan kamera kecepatan tinggi tradisional?A
Keunggulan kamera ini adalah kemampuannya untuk menangkap gambar dengan kecepatan tinggi dan sensitivitas yang lebih baik dalam kondisi cahaya rendah.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Science Advances.