Courtesy of YahooFinance
Investor di Jepang akan menghadapi pasokan obligasi pemerintah yang terbesar dalam satu dekade karena bank sentral berencana untuk mengurangi pembelian obligasi. Rencana ini akan menyebabkan peningkatan pasokan obligasi hingga 64% menjadi ¥61 triliun (Rp 6.41 quadriliun ($390 miliar) ) pada tahun fiskal yang dimulai 1 April, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi bersamaan dengan rencana Bank of Japan (BOJ) untuk menaikkan suku bunga guna mengendalikan inflasi, yang dapat memperburuk situasi bagi pemegang utang.
Meskipun ada kekhawatiran tentang peningkatan pasokan obligasi, beberapa analis percaya dampaknya mungkin tidak terlalu besar. Mereka berpendapat bahwa pasar masih mampu menyerap peningkatan pasokan obligasi jangka pendek hingga menengah, meskipun obligasi jangka panjang mungkin mengalami penurunan. Namun, secara keseluruhan, obligasi pemerintah Jepang telah mengalami penurunan nilai lebih dari 2% sejak awal tahun fiskal, dan diperkirakan suku bunga akan meningkat, yang dapat mengurangi minat investor untuk membeli lebih banyak obligasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang direncanakan oleh Bank of Japan terkait pembelian obligasi?A
Bank of Japan berencana untuk mengurangi pembelian obligasi hampir setengah dari Juli 2024 hingga Maret 2026.Q
Bagaimana dampak pengurangan pembelian obligasi terhadap pasar obligasi Jepang?A
Dampak pengurangan pembelian obligasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam penawaran dan permintaan, yang berpotensi meningkatkan imbal hasil obligasi.Q
Siapa Shigeru Ishiba dan apa perannya dalam konteks artikel ini?A
Shigeru Ishiba adalah Perdana Menteri Jepang yang berusaha meningkatkan popularitasnya melalui rencana pengeluaran tambahan.Q
Apa yang dikatakan Eiji Dohke tentang keseimbangan penawaran dan permintaan di pasar obligasi?A
Eiji Dohke menyatakan bahwa pengurangan pembelian BOJ berdampak serius pada keseimbangan penawaran dan permintaan di pasar obligasi.Q
Bagaimana proyeksi imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang menurut survei BOJ?A
Survei BOJ memperkirakan bahwa imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang akan naik menjadi 1,32% pada Maret 2026.