Courtesy of YahooFinance
Tahun ini, pasar saham Jepang mengalami kenaikan yang signifikan, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 mencapai rekor tertinggi. Kenaikan ini didorong oleh perubahan kebijakan moneter yang lebih normal dan meningkatnya investasi dari aktivis. Meskipun ada penurunan di bulan Agustus setelah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga, saham Jepang tetap lebih baik dibandingkan dengan indeks Asia lainnya. BOJ diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga secara hati-hati pada tahun 2025, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan saham di masa depan.
Beberapa sektor yang menonjol termasuk pertahanan, keuangan, dan saham bernilai. Saham perusahaan pertahanan meningkat tajam karena kekhawatiran terhadap risiko geopolitik. Sektor keuangan juga mendapatkan keuntungan dari kebijakan BOJ yang baru, sementara saham bernilai tumbuh karena perusahaan lebih fokus pada peningkatan nilai pemegang saham. Meskipun tidak semua perusahaan responsif terhadap reformasi, tren positif ini diharapkan akan berlanjut pada tahun depan, menarik lebih banyak investor asing ke pasar Jepang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi pendorong utama kenaikan saham di Jepang pada tahun 2024?A
Pendorong utama kenaikan saham di Jepang pada tahun 2024 adalah normalisasi kebijakan moneter dan lonjakan investasi aktivis.Q
Bagaimana kebijakan moneter BOJ mempengaruhi pasar saham?A
Kebijakan moneter BOJ yang menaikkan suku bunga di atas nol untuk pertama kalinya sejak 2007 memberikan dorongan positif bagi pasar saham.Q
Apa dampak dari investasi aktivis terhadap perusahaan-perusahaan Jepang?A
Investasi aktivis meningkatkan ekspektasi efisiensi modal dan nilai pemegang saham di perusahaan-perusahaan Jepang.Q
Sektor mana yang menunjukkan performa terbaik di pasar saham Jepang?A
Sektor pertahanan menunjukkan performa terbaik dengan beberapa perusahaan mengalami kenaikan lebih dari 100%.Q
Apa yang diharapkan untuk tahun 2025 terkait dengan pasar saham Jepang?A
Diharapkan ada kenaikan lebih lanjut di pasar saham Jepang pada tahun 2025 seiring dengan normalisasi kebijakan moneter dan pertumbuhan upah.