Courtesy of Reuters
Takealot, sebagai retailer e-commerce terbesar di Afrika Selatan, sedang menghadapi persaingan ketat dari perusahaan internasional seperti Amazon, Temu, dan Shein. Untuk meningkatkan jangkauan di daerah pedesaan dan township, Takealot telah merekrut ribuan personal shopper yang akan membantu pelanggan yang kurang familiar dengan teknologi. CEO Takealot, Frederik Zietsman, menyatakan bahwa mereka berencana untuk memiliki 5.000 personal shopper pada tahun 2028. Meskipun sektor ritel online di Afrika Selatan tumbuh pesat, Takealot mengalami penurunan pangsa pasar dari 26,5% menjadi 20,9% dalam setahun terakhir.
Selain itu, Takealot juga berinvestasi dalam "dark stores," yaitu toko yang hanya melayani pemesanan online, dan menggunakan robot untuk meningkatkan efisiensi pengolahan barang. Dengan adanya robot ini, Takealot dapat memproses lebih banyak paket setiap harinya. Meskipun ada tantangan dari pesaing global dan kondisi ekonomi yang lemah, Takealot tetap berusaha untuk memperluas layanannya dan meningkatkan pengalaman belanja bagi pelanggan di seluruh Afrika Selatan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Takealot untuk menghadapi kompetisi dari perusahaan internasional?A
Takealot merekrut ribuan personal shopper untuk membantu penetrasi di township dan daerah pedesaan.Q
Siapa yang menjadi pesaing utama Takealot di pasar e-commerce Afrika Selatan?A
Pesaing utama Takealot di pasar e-commerce adalah Amazon, Temu, dan Shein.Q
Apa itu 'dark stores' dan bagaimana Takealot menggunakannya?A
'Dark stores' adalah toko yang hanya didedikasikan untuk memenuhi pesanan online, dan Takealot berencana untuk memperbanyak jumlahnya.Q
Berapa banyak personal shopper yang telah direkrut oleh Takealot?A
Takealot telah merekrut sekitar 2.500 personal shopper dan berencana untuk mencapai 5.000 pada tahun 2028.Q
Apa dampak dari masuknya Amazon dan Temu ke pasar Afrika Selatan?A
Masuknya Amazon dan Temu telah meningkatkan biaya berbisnis dan mempengaruhi lingkungan ritel secara keseluruhan.