Courtesy of Reuters
Retailer di Australia mengalami peningkatan yang signifikan setelah data inflasi menunjukkan penurunan, yang meningkatkan harapan akan pemotongan suku bunga. Indeks S&P ASX 200 Consumer Discretionary mencatat kenaikan hingga 1,6% dan mencapai rekor tertinggi selama tiga hari berturut-turut. Para analis percaya bahwa pemotongan suku bunga yang diharapkan pada tahun 2025 akan memberikan lebih banyak uang kepada konsumen untuk dibelanjakan pada barang-barang non-esensial seperti elektronik dan sepatu.
Bank-bank besar di Australia juga memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga akan dimulai bulan depan, yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen untuk berbelanja setelah mereka mengurangi pengeluaran selama dua tahun terakhir akibat krisis biaya hidup. Beberapa perusahaan besar seperti Wesfarmers, yang memiliki merek Target dan Kmart, serta perusahaan permainan Aristocrat Leisure, mengalami kenaikan nilai saham. Para analis optimis bahwa pemotongan pajak dan suku bunga akan membantu mengurangi tekanan pada anggaran rumah tangga dan mendukung pertumbuhan pengeluaran yang lebih normal di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan ritel diskresioner di Australia baru-baru ini?A
Ritel diskresioner di Australia mencapai rekor untuk sesi ketiga berturut-turut setelah data inflasi yang menurun.Q
Mengapa ada harapan untuk pemotongan suku bunga di Australia?A
Ada harapan untuk pemotongan suku bunga karena data inflasi yang lebih rendah dapat mendorong pengeluaran konsumen.Q
Apa dampak dari data inflasi yang lebih rendah terhadap pengeluaran konsumen?A
Data inflasi yang lebih rendah dapat memberikan kepercayaan lebih kepada konsumen untuk kembali berbelanja setelah dua tahun mengurangi pengeluaran.Q
Siapa saja bank besar di Australia yang mengharapkan pemotongan suku bunga?A
Bank besar di Australia yang mengharapkan pemotongan suku bunga adalah Commonwealth Bank of Australia, National Australia Bank, Westpac, dan ANZ.Q
Apa yang dikatakan Morgan Stanley tentang prospek konsumen di tahun 2025?A
Morgan Stanley mengatakan bahwa prospek konsumen di tahun 2025 lebih konstruktif dengan pemotongan pajak dan suku bunga yang diharapkan.