Courtesy of Forbes
Dina Radenkovic adalah pendiri perusahaan Gameto yang menciptakan produk fertilisasi in-vitro (IVF) bernama Fertilio. Pada 7 Desember, bayi pertama yang lahir menggunakan produk ini lahir di Peru, yang membuatnya merasa sangat emosional. Fertilio bertujuan untuk membuat proses IVF lebih mudah dan kurang menyakitkan dengan mengurangi jumlah suntikan hormon yang diperlukan. Dengan teknologi baru, proses yang biasanya memakan waktu 10 hingga 14 hari kini bisa dipersingkat menjadi hanya 2 hingga 3 hari, sehingga mengurangi biaya dan ketidaknyamanan bagi pasien.
Gameto telah mengumpulkan dana sebesar Rp 1.20 triliun ($73 juta) untuk mengembangkan Fertilio dan saat ini produk ini sudah tersedia di beberapa negara seperti Australia, Meksiko, Argentina, dan Peru. Radenkovic berharap dapat memperluas penggunaan Fertilio di negara lain, termasuk Jepang dan Paraguay, serta mempersiapkan uji klinis di Amerika Serikat pada tahun 2025. Dengan inovasi ini, Gameto berusaha untuk memberikan akses yang lebih baik bagi pasangan yang ingin memiliki anak, terutama di tengah tantangan yang ada dalam proses IVF tradisional.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Fertilio dan bagaimana cara kerjanya?A
Fertilio adalah produk yang dikembangkan oleh Gameto untuk mempercepat proses pematangan sel telur dalam IVF dengan mengurangi jumlah suntikan hormon yang diperlukan.Q
Siapa pendiri Gameto dan apa latar belakang mereka?A
Pendiri Gameto adalah Dina Radenkovic dan Martin Varsavsky, yang memiliki latar belakang dalam kesehatan kesuburan dan pengalaman dalam industri ini.Q
Mengapa proses IVF sering dianggap mahal dan menyakitkan?A
Proses IVF sering dianggap mahal dan menyakitkan karena memerlukan banyak suntikan hormon dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak nyaman.Q
Apa tujuan Gameto dalam mengembangkan teknologi Fertilio?A
Tujuan Gameto adalah untuk membuat proses IVF kurang invasif, lebih mudah diakses, dan lebih terjangkau bagi pasien.Q
Di negara mana saja Fertilio sudah tersedia secara komersial?A
Fertilio sudah tersedia secara komersial di Australia, Meksiko, Argentina, dan Peru.