Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Future Family menawarkan solusi asuransi untuk mengurangi beban finansial dari proses IVF.
- Produk Orange Shield memberikan garansi uang kembali jika pasangan tidak berhasil setelah dua siklus IVF.
- Asuransi IVF ini dirancang untuk membantu lebih banyak pasangan membangun keluarga dengan cara yang lebih terjangkau.
Future Family, sebuah startup yang berbasis di San Francisco, telah meluncurkan produk asuransi IVF (in vitro fertilization) untuk membantu pasangan yang ingin memiliki anak. Produk ini menawarkan jaminan uang kembali jika pasangan tidak berhasil mendapatkan bayi setelah dua siklus IVF atau jika bayi meninggal dalam dua minggu setelah lahir. Pasangan harus membayar 20% dari biaya asuransi di muka sebelum memulai siklus IVF, dan jika tidak berhasil, mereka bisa mengajukan klaim untuk mendapatkan pengembalian dana. Biaya untuk dua siklus IVF bisa mencapai Rp 657.80 juta ($40,000) , tetapi dengan asuransi Orange Shield, biaya perlindungan rata-rata adalah Rp 49.34 juta ($3,000) di awal dan Rp 16.43 juta ($999) per bulan selama lima bulan.
Sejak didirikan pada tahun 2016, Future Family telah membantu lebih dari 10,000 keluarga dalam proses IVF dan telah memberikan kredit sebesar Rp 3.29 triliun ($200 juta) . Mereka juga menawarkan berbagai layanan lain, seperti pembiayaan untuk IVF dan pembekuan sel telur. Meskipun ada beberapa kriteria kelayakan untuk mendapatkan asuransi ini, seperti usia dan riwayat medis, tujuan utama Future Family adalah untuk membuat proses IVF lebih mudah diakses dan kurang stres bagi pasangan yang ingin membangun keluarga.