Courtesy of YahooFinance
Rally obligasi di China mendapatkan dorongan baru setelah pertemuan ekonomi penting, di mana janji pemotongan suku bunga membantu menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun ke rekor terendah di bawah 1,8%. Para pejabat China berkomitmen untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar untuk mendukung ekonomi yang sedang lesu. Ini adalah perubahan kebijakan pertama dalam hampir 14 tahun. Meskipun ada kemungkinan peningkatan penerbitan utang, minat beli obligasi tetap kuat, terutama karena kekhawatiran akan perang dagang dengan AS dan kurangnya pilihan investasi lain.
Ekonom memperkirakan bahwa suku bunga akan terus berfluktuasi hingga Maret mendatang, tetapi kebijakan reflasi China diharapkan akan membawa imbal hasil kembali di atas 2,2% di masa depan. Beberapa analis bahkan memprediksi bahwa suku bunga bisa turun hingga 1,5%-1,6% pada akhir tahun depan. Dengan kondisi pasar yang tidak stabil, banyak investor beralih ke obligasi sebagai pilihan yang lebih aman.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan rally obligasi di Tiongkok?A
Rally obligasi di Tiongkok disebabkan oleh janji pemotongan suku bunga dan rasio cadangan bank untuk mendukung ekonomi yang lesu.Q
Apa yang dijanjikan oleh Politburo dalam pertemuan ekonomi terbaru?A
Politburo berjanji untuk menerapkan kebijakan moneter yang 'sedikit longgar' dalam pivot kebijakan pertama mereka dalam hampir 14 tahun.Q
Berapa persen suku bunga obligasi pemerintah 10 tahun di Tiongkok saat ini?A
Suku bunga obligasi pemerintah 10 tahun di Tiongkok saat ini berada di bawah 1,8%, mencapai rekor terendah.Q
Apa yang diperkirakan oleh analis Mizuho Securities mengenai suku bunga di masa depan?A
Analis Mizuho Securities memperkirakan total pemotongan suku bunga sebesar 60 basis poin pada tahun depan.Q
Apa dampak dari kebijakan reflasi Tiongkok terhadap yield obligasi?A
Kebijakan reflasi Tiongkok diharapkan akan membawa yield obligasi kembali ke level di atas 2,2% di masa depan.