Courtesy of InterestingEngineering
Tim peneliti dari Universitas Rochester, Universitas Yale, dan Universitas Princeton telah menemukan cara baru dalam ilmu saraf yang memungkinkan pembelajaran dengan memanipulasi pola aktivitas otak secara langsung. Dengan menggunakan pencitraan otak secara real-time dan umpan balik neuro, mereka dapat "menulis" pola baru ke dalam otak tanpa memerlukan usaha atau belajar yang biasa. Dalam penelitian ini, peserta diminta untuk menghentikan gerakan bentuk abstrak di layar hanya dengan pikiran mereka, tanpa menyadari bahwa gerakan tersebut terkait dengan aktivitas otak mereka. Ketika aktivitas otak peserta sesuai dengan pola yang ditargetkan, gerakan tersebut berhenti, yang membantu mereka belajar mengenali kategori visual baru tanpa menyadarinya.
Penemuan ini memiliki banyak potensi aplikasi, seperti mempercepat proses belajar, membantu rehabilitasi pasien stroke, dan mungkin juga mengobati gangguan mental. Teknologi ini bisa mengubah cara kita memahami pembelajaran dan kemampuan otak untuk beradaptasi. Meskipun masih dalam tahap awal, penelitian ini menunjukkan bahwa kita dapat melatih otak dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek jangka panjangnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti dari University of Rochester, Yale University, dan Princeton University?A
Tim peneliti menemukan metode untuk memanipulasi pola aktivitas otak secara langsung untuk memfasilitasi pembelajaran.Q
Bagaimana metode baru ini mempengaruhi proses pembelajaran?A
Metode ini memungkinkan pembelajaran tanpa usaha atau kesadaran eksplisit dari peserta.Q
Apa yang dilakukan peserta selama penelitian?A
Peserta ditempatkan dalam mesin fMRI dan diminta untuk menghentikan gerakan bentuk abstrak hanya dengan pikiran mereka.Q
Apa potensi aplikasi dari teknologi ini?A
Teknologi ini dapat digunakan untuk mempercepat pembelajaran, rehabilitasi pasien stroke, dan pengobatan gangguan mental.Q
Siapa saja penulis utama dari studi ini?A
Penulis utama dari studi ini adalah Dr Coraline Iordan, Dr Jonathan Cohen, dan Dr Nicholas Turk-Browne.