Courtesy of InterestingEngineering
Otak manusia adalah jaringan kompleks yang terdiri dari miliaran neuron dan berperan penting dalam pikiran, emosi, dan tindakan kita. Ketika sistem ini tidak berfungsi dengan baik, bisa menyebabkan gangguan neurologis yang serius. Para ilmuwan sedang mencari cara inovatif untuk mengobati gangguan ini, dan salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah stimulasi otak. Peneliti dari Daegu Gyeongbuk Institute of Science and Technology di Korea Selatan telah mengembangkan teknologi baru yang menggunakan koil kecil yang dapat ditanam untuk merangsang area tertentu di otak dengan lebih tepat dan aman dibandingkan metode yang ada saat ini.
Baca juga: Kulit elektronik paling cerdas dengan 'otak' bisa jadi keajaiban magnetis bagi manusia dan robot.
Teknologi ini menggunakan koil berukuran 3,5 mm yang diletakkan di permukaan otak untuk menghasilkan medan magnet yang kuat namun aman, yang dapat membantu mengobati kondisi seperti penyakit Parkinson dan rehabilitasi stroke. Metode ini mengurangi risiko kerusakan jaringan otak dan memungkinkan stimulasi yang lebih terarah. Selain itu, teknologi ini juga berpotensi memungkinkan pasien untuk menerima terapi stimulasi otak yang dipersonalisasi di rumah, sehingga mengurangi kebutuhan untuk kunjungan rutin ke rumah sakit.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Fokus utama artikel ini adalah pengembangan teknologi baru untuk stimulasi otak yang lebih aman dan efektif.Q
Siapa yang mengembangkan teknologi baru untuk stimulasi otak?A
Teknologi baru untuk stimulasi otak dikembangkan oleh tim peneliti dari Daegu Gyeongbuk Institute of Science and Technology di Korea Selatan.Q
Apa keunggulan koil 3.5 mm dibandingkan metode stimulasi otak lainnya?A
Keunggulan koil 3.5 mm adalah kemampuannya untuk melakukan stimulasi yang lebih tepat tanpa merusak jaringan otak.Q
Apa saja aplikasi potensial dari teknologi ini?A
Aplikasi potensial dari teknologi ini termasuk rehabilitasi stroke dan pengelolaan gejala Parkinson.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Brain Stimulation.