Penggunaan stablecoin, yaitu token digital yang nilainya dipatok terhadap dolar AS, terus meningkat pesat sejak pemerintah Amerika Serikat mengesahkan regulasi federal pertama untuk mengatur penerbit stablecoin melalui Genius Act pada Juli 2024. Aturan ini mewajibkan penerbit stablecoin untuk mendukung token mereka dengan aset yang sangat likuid seperti Treasury bills, sehingga membantu meningkatkan kepercayaan dan keamanan penggunaan stablecoin.
Data terbaru dari Artemis, penyedia data blockchain, menunjukkan bahwa pada Agustus 2024 volume transaksi stablecoin mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS untuk pembayaran barang, jasa, dan transfer uang, naik dari 6 miliar dolar pada Februari di tahun yang sama. Jika tren ini berlanjut, total transaksi stablecoin bisa mencapai 122 miliar dolar dalam setahun, meskipun masih jauh lebih kecil dari volume pembayaran konvensional.
Transaksi bisnis kini menjadi dominan dalam penggunaan stablecoin, mencapai 6,4 miliar dolar per bulan, naik lebih dari dua kali lipat sejak Februari, sementara transaksi antar konsumen tetap stabil di angka sekitar 1,6 miliar dolar. Rata-rata pembayaran bisnis stablecoin mencapai 250.000 dolar AS, karena kecepatan transfer menjadi sangat penting untuk transaksi besar dan lintas negara, yang selama ini terhambat oleh proses perbankan tradisional.
Perusahaan dan bank pun mulai merespon tren ini. Misalnya, Zelle, layanan pengiriman uang yang dimiliki oleh bank-bank di AS, berencana untuk memperluas layanannya secara internasional dengan memanfaatkan stablecoin sebagai media transfer lintas negara. Hal ini menunjukkan bahwa stablecoin semakin diakui sebagai alat pembayaran yang efisien dan layak digunakan di dunia nyata.
Para ahli percaya bahwa kemampuan stablecoin untuk menyediakan pengembalian hasil (yield) sekaligus mempercepat transfer uang bakal semakin mendorong adopsi stablecoin di masa depan. Seiring pengguna semakin percaya dan melihat manfaat praktisnya, penggunaan stablecoin bisa berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari sistem keuangan global.