Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Kemajuan Teknologi Militer Kelautan dan Udara di Antara Kekuatan Global

Share

Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, dan China sedang mengembangkan teknologi militer terbaru dalam bidang kapal perang, rudal, dan helikopter serang. Inovasi-inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan nasional mereka di tengah ketegangan geopolitik saat ini.

17 Okt 2025, 19.28 WIB

Kratos Hadirkan Peluru Kendali Jelajah Murah Dengan Jangkauan 575 Mil

Kratos Hadirkan Peluru Kendali Jelajah Murah Dengan Jangkauan 575 Mil
Kratos Defense & Security Solutions memperkenalkan peluru kendali jelajah baru bernama Ragnarök, yang dirancang dengan biaya produksi rendah, sekitar 150 ribu dolar AS per unit dalam produksi massal. Sistem ini memiliki jangkauan hingga 804.67 km (500 mil) nautikal atau sekitar 925.37 km (575 mil) dan mampu terbang dengan kecepatan Mach 0.7, memberikan alternatif murah dan efektif dibandingkan peluru kendali tradisional yang harganya bisa mencapai jutaan dolar per unit. Peluru kendali Ragnarök mampu membawa muatan hingga 80 pon, sehingga sangat cocok digunakan untuk serangan presisi terhadap target bernilai tinggi atau yang memerlukan respons cepat. Desainnya yang modular dan menggunakan bahan komposit karbon membuatnya ringan namun kuat, serta dilengkapi sayap yang dapat dilipat agar mudah disimpan dan diluncurkan dari berbagai platform berbeda seperti pesawat berawak maupun tanpa awak. Salah satu keunggulan utama Ragnarök adalah kemampuannya untuk diintegrasikan dengan mudah pada sistem penyimpanan standar yang sudah ada, memungkinkan fleksibilitas tinggi dalam operasional. Dengan biaya produksi yang hanya satu persepuluh dari peluru kendali seperti Tomahawk, sistem ini memungkinkan penggunaan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan operasi taktis dan strategis dengan efisiensi anggaran yang tinggi. Kratos menargetkan agar Ragnarök bisa menjadi kunci senjata masa depan yang menggabungkan performa tinggi sekaligus ekonomis. Sistem ini juga merupakan bagian dari tren senjata attritable, yaitu senjata murah yang bisa digunakan dalam serangan massal dan bekerja sama dengan drone seperti XQ-58A Valkyrie untuk operasi yang terdistribusi dan terkoordinasi secara canggih. Dengan penyelesaian tahap pengembangan awal dan kesiapan untuk produksi penuh, Ragnarök diharapkan segera tersedia untuk pelbagai mitra pertahanan dan digunakan dalam berbagai misi militer. Fokus utama perusahaan pada manufaktur massal dan biaya rendah menunjukkan perubahan paradigma dalam desain dan produksi senjata modern, yang semakin mengutamakan kuantitas dan efisiensi biaya tanpa kehilangan keandalan.
17 Okt 2025, 07.03 WIB

Jerman Uji Coba Sistem Pertahanan Udara Kapal IRIS-T SLM di Laut

Jerman Uji Coba Sistem Pertahanan Udara Kapal IRIS-T SLM di Laut
Angkatan Laut Jerman baru-baru ini melakukan uji coba penting terhadap sistem pertahanan udara kapal IRIS-T SLM yang dikembangkan oleh Diehl Defence. Uji coba ini dilakukan di fregat Baden-Württemberg selama latihan rudal terbesar dalam 30 tahun, menunjukkan kesiapan dan akurasi sistem dalam kondisi mendekati nyata. Pengembangan sistem ini sangat cepat, hanya membutuhkan waktu kurang dari sepuluh bulan dari konsep hingga peluncuran langsung di laut. Solusi modular yang ditempatkan di dek C fregat memungkinkan integrasi tanpa perlu modifikasi besar pada kapal yang saat ini tidak memiliki peluncur vertikal. Sistem IRIS-T SLM naval ini memperluas jangkauan pertahanan udara fregat F125 dari 9 kilometer menjadi sekitar 40 kilometer dengan kemampuan menjangkau hingga ketinggian 20 kilometer. Hal ini secara signifikan meningkatkan kemampuan kapal untuk menghadapi ancaman rudal dan pesawat musuh. Sistem ini menggabungkan teknologi canggih seperti mesin roket motor 152 mm yang lebih besar, navigasi inersia berbantuan GPS, penjejak inframerah, serta radar proximity fuze yang mampu mendorong manuver intersepsi yang cepat dan akurat. Integrasi dengan radar TRS-4D AESA memperkuat efektivitas pertahanan kapal. Keberhasilan uji coba ini menjadi langkah penting untuk modernisasi armada Jerman, khususnya fregat F125. Sistem modular ini dapat menjadi solusi sementara sebelum kapal masa depan dilengkapi dengan peluncur vertikal permanen, sekaligus menyediakan alternatif menarik bagi negara-negara Eropa yang mencari sistem pertahanan udara berbasis inframerah.
16 Okt 2025, 04.05 WIB

Lockheed Martin Perkenalkan Misil PrSM Increment 4 dengan Jangkauan 1.000 Km

Lockheed Martin Perkenalkan Misil PrSM Increment 4 dengan Jangkauan 1.000 Km
Lockheed Martin baru-baru ini menampilkan desain prototipe misil Increment 4 Precision Strike Missile (PrSM) pada konvensi tahunan Association of the U.S. Army (AUSA). Misil ini diperkirakan akan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer, jauh lebih jauh dari versi sebelumnya yang hanya mencapai 320 mil. Desain baru ini menggunakan sistem propulsi yang menggabungkan ramjet dengan motor roket padat untuk mencapai jangkauan yang lebih jauh serta meningkatkan kemampuan presisi dalam menyerang target. Sistem propulsi ini disebut juga sebagai motor mode ganda atau dual mode motor. Lockheed Martin berencana melakukan uji terbang pertama untuk prototipe Increment 4 pada 2026. Uji ini bertujuan untuk membuktikan kemampuan jangkauan dan presisi misil tanpa menggunakan booster yang biasanya dilepaskan selama penerbangan, meningkatkan keamanan dan efisiensi penggunaan. Selain meningkatkan performa tempur, produksi misil PrSM juga telah mengadopsi teknologi digital dan otomatisasi yang memperbaiki kualitas dan efektivitas proses manufaktur. Ini memberikan kesiapan lebih cepat dan biaya produksi rendah bagi angkatan bersenjata Amerika Serikat. Misil PrSM dirancang modular dan mudah untuk dikembangkan di masa depan, sehingga memungkinkan peningkatan kemampuan sesuai kebutuhan operasi. Sistem ini kompatibel dengan peluncur MLRS M270 dan HIMARS, yang mendukung operasi militer berskala besar dan gabungan dengan pasukan aliansi.
Sebelumnya

Baca Juga

  • Inisiatif Indonesia untuk Internet Super Cepat dan Terjangkau

  • AS Meningkatkan Teknologi Militer Nuklir untuk Mengimbangi Pengaruh Tiongkok

  • Nexperia Menghadapi Tantangan di Tengah Ketegangan Teknologi China-Belanda

  • Angkatan Laut AS Mengonversi Kapal Perang menjadi Kapal Selam Nuklir Canggih untuk Mengimbangi China

  • Nexperia Menghadapi Ketegangan Teknologi di Tengah Sengketa China-Netherlands yang Mengganggu Pasokan Chip Global