Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Kemajuan Teknologi Militer Kelautan dan Udara di Antara Kekuatan Global

Share

Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, dan China sedang mengembangkan teknologi militer terbaru dalam bidang kapal perang, rudal, dan helikopter serang. Inovasi-inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan nasional mereka di tengah ketegangan geopolitik saat ini.

23 Okt 2025, 19.48 WIB

Peluncuran Kapal Selam Jang Yeong-sil Perkuat Pertahanan Laut Korea Selatan

Peluncuran Kapal Selam Jang Yeong-sil Perkuat Pertahanan Laut Korea Selatan
Korea Selatan meluncurkan kapal selam baru bernama Jang Yeong-sil, bagian dari kelas Changbogo-III Batch-II yang sepenuhnya dikembangkan oleh teknologi dalam negeri. Kapal selam ini merupakan bagian dari upaya negeri tersebut untuk memperkuat kekuatan pertahanan bawah lautnya dan memastikan kedaulatan di wilayah lautnya. Kapal selam baru ini memiliki bobot 3.600 ton dan panjang 89 meter. Kapal ini dilengkapi dengan teknologi canggih seperti sensor yang lebih baik, kemampuan stealth yang ditingkatkan, serta daya tahan di bawah laut yang lebih lama dibandingkan model sebelumnya. Salah satu keunggulan kapal selam ini adalah kemampuannya untuk meluncurkan rudal jelajah berjenis serang darat, sehingga dapat beroperasi tidak hanya di sekitar Semenanjung Korea, tetapi juga di wilayah yang lebih luas. Ini menandakan peningkatan besar dalam kemampuan strategis angkatan laut Korea Selatan. Hanwha Ocean, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, adalah pihak utama yang membangun kapal selam ini. Perusahaan ini telah memainkan peran penting dalam transformasi Korea Selatan dari negara pengimpor kapal selam menjadi produsen dan eksportir kapal selam tingkat dunia. Kapal selam Jang Yeong-sil akan menjalani serangkaian uji coba di laut serta evaluasi sistem sebelum resmi bergabung dengan angkatan laut pada akhir tahun 2027. Langkah ini menunjukkan keseriusan Korea Selatan dalam meningkatkan keamanan nasional melalui teknologi pertahanan canggih yang dikembangkan secara mandiri.
23 Okt 2025, 19.18 WIB

USS Utah Baru Siap Mendukung Keunggulan Bawah Laut AS dengan Teknologi Modern

USS Utah Baru Siap Mendukung Keunggulan Bawah Laut AS dengan Teknologi Modern
US Navy akan mengadakan acara pemberkatan untuk kapal selam serang cepat USS Utah yang baru di Groton, Amerika Serikat. Kapal selam ini memiliki hull number SSN-801 dan dibuat oleh General Dynamics Electric Boat dengan biaya sekitar 3,5 miliar dolar. Acara pemberkatan ini merupakan bagian dari tradisi dengan prosesi pemecahan botol di bagian depan kapal. USS Utah menghidupkan kembali nama kapal yang terakhir kali dipakai oleh sebuah kapal perang yang tenggelam dalam serangan Jepang di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Kapal selam baru ini dirancang untuk menandingi dan melampaui kemampuan kapal selam yang lebih lama dan memberikan dukungan penting dalam operasi bawah laut militer AS. Kapal selam ini dapat mengangkut lebih dari 130 kru termasuk perwira dan awak kapal dan dilengkapi berbagai sensor dan senjata canggih, seperti rudal Tomahawk yang terkenal serta sistem pengawasan mutakhir. Desainnya yang modular memungkinkan untuk penyesuaian teknologi terbaru selama masa pakai kapal. Kapal selam kelas Virginia, termasuk USS Utah baru, menggunakan tenaga nuklir dengan satu reaktor dan dirancang sangat cepat dan senyap. Panjang kapal bisa mencapai 461 kaki dengan modul tambahan, dan kapal ini dilengkapi kamera infrared serta sistem pengamat digital tanpa periskop tradisional. Setelah pemberkatan, USS Utah akan menjalani uji coba laut dan pengujian akhir sebelum resmi digunakan. Dengan penambahan ini, angkatan laut AS memperkuat kemampuan bawah lautnya untuk menghadapi persaingan strategis global yang makin ketat, sekaligus menjaga dominasi mereka di lautan dunia.
22 Okt 2025, 20.15 WIB

US Navy Resmikan Kapal Selam USS Utah, Simbol Keunggulan Bawah Laut Modern

US Navy Resmikan Kapal Selam USS Utah, Simbol Keunggulan Bawah Laut Modern
Pada hari Sabtu, Angkatan Laut Amerika Serikat akan mengadakan upacara pencetusan kapal selam serang nuklir terbaru, USS Utah (SSN-801), di galangan kapal General Dynamics Electric Boat di Groton. Kapal selam ini merupakan bagian dari kelas Virginia yang dibangun dengan teknologi canggih dan harga sekitar 3,5 miliar dolar AS, menandai investasi besar dalam kekuatan bawah laut AS. Nama USS Utah akan hidup kembali setelah lebih dari 80 tahun sejak kapal perang dengan nama serupa, USS Utah (BB-31), tenggelam saat serangan Jepang di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Kini, kapal selam ini membawa nama bersejarah itu sebagai lambang keberlanjutan dan kekuatan di bidang angkatan laut. Kapal selam USS Utah dirancang untuk misi kompleks seperti berburu kapal selam dan kapal permukaan lawan, pengintaian dan pengawasan, mendukung operasi kelompok serang kapal induk, hingga peperangan ranjau bawah laut. Kapal ini juga membawa senjata seperti torpedo dan rudal Tomahawk serta sistem digital penginderaan canggih. Kelas Virginia sendiri adalah kapal selam bertenaga nuklir dengan panjang sekitar 377 kaki yang bisa bertambah menjadi 461 kaki dengan modul tambahan. Kapal ini juga dirancang sangat senyap, cepat, dan tahan lama, menggantikan kapal selam kelas Los Angeles yang mulai pensiun. Teknologi terbaru seperti photonics mast menggantikan periskop optik tradisional. Setelah upacara pencetusan, USS Utah akan menjalani uji coba laut dan pengujian akhir sebelum resmi masuk dinas aktif dengan kru lebih dari 130 personel. Keberadaan kapal selam ini menegaskan komitmen Angkatan Laut AS untuk mempertahankan dominasi bawah laut di tengah persaingan strategis global yang semakin ketat.
22 Okt 2025, 20.10 WIB

Italia Mulai Studi Kapal Induk Nuklir Baru dengan Teknologi Canggih 2026

Italia Mulai Studi Kapal Induk Nuklir Baru dengan Teknologi Canggih 2026
Italia berencana memulai studi pembangunan kapal induk bertenaga nuklir pada tahun 2026 sebagai bagian dari upaya modernisasi angkatan lautnya. Kapal induk ini tidak hanya akan menggunakan tenaga nuklir, tetapi juga dilengkapi dengan sistem teknologi tinggi seperti katapel elektromagnetik (EMALS) dan integrasi platform tak berawak. Kapal induk baru yang dikenal sebagai Portaerei di Nuova Generazione ini akan dirancang untuk mengoperasikan pesawat tempur generasi keenam, termasuk opsi menggunakan jet F-35C atau varian dari program Global Combat Air. Studi ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang hingga 2040 untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut Italia. Penelitian dilakukan di bawah program Minerva dengan anggaran sebesar €2,1 juta dan melibatkan konsorsium perusahaan besar seperti Fincantieri dan beberapa universitas ternama. Fokus studi adalah pada penggunaan reaktor nuklir kompak yang aman dan ramah lingkungan agar kapal dapat berlabuh di pelabuhan sipil. Selain militer, perusahaan energi dan pertahanan Italia juga membentuk Nuclitalia untuk mengevaluasi teknologi reaktor modular kecil yang dapat dipakai untuk aplikasi sipil dan militer. Ini menunjukkan dorongan Italia untuk menguatkan keahlian nuklir domestik dari berbagai sisi. Jika sukses, kapal induk bertenaga nuklir ini akan meningkatkan kemampuan operasi jarak jauh armada Italia dan memperkuat peranannya sebagai negara dengan angkatan laut berteknologi maju, menghadapi tantangan keamanan regional di Laut Mediterania dan wilayah sekitarnya.
21 Okt 2025, 19.47 WIB

Pertemuan Albanese dan Trump Tegaskan Komitmen AUKUS Perkuat Kapal Selam Nuklir

Pertemuan Albanese dan Trump Tegaskan Komitmen AUKUS Perkuat Kapal Selam Nuklir
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bertemu langsung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas kemajuan kerja sama pertahanan dalam kesepakatan trilateral AUKUS yang meliputi Australia, AS, dan Inggris. Pertemuan ini menegaskan komitmen AS untuk tetap mendukung pengadaan kapal selam nuklir untuk Australia. Trump menyatakan bahwa pembangunan kapal selam nuklir kelas Virginia sedang berlangsung dan bahwa proses penyerahan kapal selam bekas ke Australia akan dimulai pada awal 2030-an. Kerja sama ini dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pertahanan Australia dan menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan produksi kapal selam nuklir oleh AS yang tidak cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan kedua negara. Untuk itu, Pentagon sedang melakukan peninjauan ulang agar produksi dapat dipercepat dan pengiriman kapal selam ke Australia tidak mengalami penundaan. Selain kapal selam, Australia juga menandatangani perjanjian multi-miliar dolar untuk memasok mineral kritis kepada AS, yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada China dalam komponen teknologi dan pertahanan. Trump juga mengimbau Australia untuk meningkatkan pengeluaran militernya demi mendukung kemitraan ini. Respons dari industri pertahanan Australia sangat positif, menyambut baik jaminan dari AS dan menganggap kesepakatan ini sebagai proyek jangka panjang yang menjanjikan banyak peluang. Pertemuan ini menegaskan dukungan kuat dari Washington untuk menjaga dan memperkuat sekutu di Indo-Pasifik.
21 Okt 2025, 17.05 WIB

VMFA-542: Skuadron F-35B Marinir AS Tunjukkan Kehebatan di Timur Tengah

Skuadron penerbang F-35B Marine Fighter Attack Squadron 542 (VMFA-542) telah menyelesaikan penugasan lima bulan di Timur Tengah, menjalankan lebih dari 1.000 misi tempur dengan aman. Mereka memberikan dukungan udara dekat, pengawasan bersenjata, dan pertahanan wilayah udara. Pesawat F-35B memiliki kemampuan unik lepas landas dan mendarat secara vertikal, memungkinkan operasi di medan yang sulit dan dari berbagai jenis lokasi, seperti kapal amfibi dan landasan udara ekspedisi. VMFA-542 beroperasi sebagai bagian dari US Central Command, bekerja sama dengan Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan mitra koalisi, sekaligus mengembangkan cara terpadu dan strategi baru menggunakan teknologi F-35 dalam misi nyata. Keberhasilan ini memperkuat keamanan maritim dan pengaruh regional Amerika Serikat, serta menunjukkan kesiapan teknologi penerbangan Marinir dalam menghadapi ancaman yang terus berubah di dunia dan melawan kekuatan besar. Saat skuadron kembali ke markasnya di North Carolina, mereka mulai menganalisis data dan meningkatkan taktik demi kesiapsiagaan yang lebih baik dalam operasi mendatang, menandai era baru penerbangan tempur modern bagi Korps Marinir.
20 Okt 2025, 16.13 WIB

Kapal Perang Legendaris yang Mengubah Wajah Perang Laut Dunia

Kapal perang jenis battleship dan dreadnought menjadi simbol kebanggaan nasional dan ambisi teknologi sejak awal abad ke-20. Dengan senjata kaliber besar dan perisai kuat, mereka mendominasi lautan dan menentukan taktik perang laut. Namun, inovasi seperti HMS Dreadnought yang memperkenalkan konsep 'all-big-gun' mengubah paradigma desain kapal perang. Ada kapal-kapal unik seperti HMS Nelson dan HMS Rodney yang mengikuti aturan perjanjian antarnegara dan menempatkan semua meriam utama di bagian depan untuk menghemat bobot dan meningkatkan perlindungan. Mereka berperan penting selama Perang Dunia II terutama dalam pertempuran melawan kapal Jerman seperti Bismarck. IJN Yamato merupakan kapal perang terbesar dan terkuat yang pernah dibangun, dengan senjata utama paling besar yang pernah dipasang di kapal perang. Meskipun hebat secara teknis, Yamato memiliki masa operasi terbatas karena perubahan strategi Jepang yang lebih mengutamakan kapal induk. SMS Ostfriesland pernah menjadi contoh kapal perang andalan Jerman, namun setelah perang dunia, kapal ini tenggelam oleh serangan udara dalam uji coba Amerika Serikat yang menunjukkan kemajuan teknologi udara yang menjadi ancaman baru bagi kapal perang raksasa. USS Iowa adalah kapal perang modern yang cepat dan bertenaga, digunakan pada Perang Dunia II dan bahkan diperbarui di masa Perang Dingin dengan sistem rudal. Saat ini, Iowa menjadi kapal museum yang mengingatkan kita akan masa kejayaan battleship dan pentingnya evolusi strategi militer laut.
20 Okt 2025, 08.55 WIB

L3Harris Siapkan Pesawat AEW&C Canggih untuk Perkuat Pertahanan Korsel

L3Harris, perusahaan pertahanan asal Florida, akan mengirim pesawat Bombardier Global 6500 hasil modifikasi ke Angkatan Udara Korea Selatan sebagai bagian dari kontrak senilai lebih dari 2,26 miliar dolar. Pesawat ini didesain khusus untuk misi pengawasan dan pengendalian udara, dengan kemampuan terbang lebih cepat dan lama. Pesawat yang dimodifikasi mampu mengudara di ketinggian lebih tinggi sehingga memberikan keamanan lebih baik bagi awak dan juga peningkatan efektivitas dalam mendeteksi serta melacak ancaman secara cepat dan akurat dengan sistem radar yang telah terbukti dalam pertempuran. Sistem komunikasi pada pesawat tersebut sangat canggih, memungkinkan koordinasi dan interoperabilitas yang kuat dengan militer Amerika Serikat, NATO, dan mitra koalisi lainnya, menciptakan jaringan pertempuran yang terintegrasi dengan teknologi generasi kelima dan seterusnya. Program ini melibatkan kolaborasi antara L3Harris, Bombardier, Israel Aerospace Industries’ ELTA Systems, serta Korean Air yang bertugas dalam modifikasi, integrasi, dan perawatan pesawat misi khusus tersebut, sekaligus meningkatkan kemampuan industri kedirgantaraan domestik Korea Selatan. Dalam konteks ketegangan regional dan kebutuhan pertahanan yang semakin kompleks, pesawat ini akan memperkuat kesiapan misi Korea Selatan, sekaligus mempererat kerja sama strategis dengan sekutu penting di kawasan Indo-Pasifik dan dunia.
20 Okt 2025, 05.25 WIB

Z-20T: Helikopter Serbu Advanced China Tampil Mempesona di Pameran Tianjin

Pada pameran Helikopter China ke-7 yang diadakan di Tianjin, helikopter serbu Z-20T menarik perhatian berkat pertunjukan udara yang memamerkan kemampuan tempur canggihnya. Helikopter ini melakukan manuver sulit seperti hover salute dan penembakan flare penjamah yang memperlihatkan kesiapan tempurnya di medan pertempuran. Z-20T merupakan varian khusus dari helikopter Z-20 yang dikembangkan oleh Aviation Industry Corporation of China untuk misi serbu udara, dukungan tembakan, dan operasi khusus. Varian ini juga memiliki kemampuan angkut yang besar untuk membawa pasukan dan peralatan di kondisi medan yang berat. Salah satu desain unik pada Z-20T adalah adanya sayap pendek yang terpasang di badan helikopter untuk membawa bahan bakar tambahan dan berbagai jenis munisi. Desain ini memungkinkan helikopter melakukan misi dengan jarak lebih jauh dan daya tembak yang lebih kuat dibandingkan versi standar. Fleksibilitas menjadi keunggulan lain dari Z-20T, di mana helikopter ini bisa diubah menjadi helikopter serbaguna dengan melepas persenjataan, sehingga dapat menjalankan berbagai jenis misi secara efektif sesuai kebutuhan militer. Z-20T juga telah dilengkapi dengan teknologi mesin turboshaft modern, sistem rotor yang efisien, perlengkapan anti-es, serta radar cuaca dan anti tabrakan yang memungkinkan operasi aman di kondisi lingkungan ekstrem dan misi dengan ketinggian rendah yang membutuhkan presisi tinggi.
19 Okt 2025, 07.37 WIB

Northrop Grumman Kirim Sistem Deteksi Ranjau Laser Canggih ke Korea Selatan

Northrop Grumman, perusahaan pertahanan asal Virginia, Amerika Serikat, mengirimkan pod sensor pertama dari Airborne Laser Mine Detection System (ALMDS) ke Korea Selatan. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan Korea Selatan dalam mendeteksi ranjau laut dengan cepat dan akurat, terutama di perairan pesisir yang berbahaya. ALMDS adalah sistem yang menggunakan cahaya laser untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan ranjau yang terapung dan berdekatan dengan permukaan air. Sistem ini dapat beroperasi siang dan malam tanpa perlu menyeret perangkat di air, sehingga pemasangannya pada helikopter membuatnya lebih fleksibel dan efektif. Korea Aerospace Industries memberikan kontrak kepada Northrop Grumman pada tahun 2023 untuk memasok teknologi ALMDS dan mendukung program helikopter anti ranjau KMCH di Korea Selatan. Ini menandai kolaborasi erat antara industri pertahanan Korea dan perusahaan Amerika dalam memperkuat kemampuan militer. ALMDS juga telah digunakan secara luas oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan Japan Maritime Self-Defense Force, membuktikan teknologi ini dapat diandalkan untuk operasi kritis. Dengan kemampuan lokasi target yang akurat, ALMDS membantu proses netralisasi ranjau lebih efektif dan efisien. Sistem ini juga diharapkan akan diintegrasikan dalam operasi kapal perang seperti Littoral Combat Ship, mendukung pengawasan wilayah perairan yang strategis dan membantu menjaga keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik yang vital bagi aliansi keamanan internasional.
Setelahnya

Baca Juga

  • Inisiatif Indonesia untuk Internet Super Cepat dan Terjangkau

  • AS Meningkatkan Teknologi Militer Nuklir untuk Mengimbangi Pengaruh Tiongkok

  • Nexperia Menghadapi Tantangan di Tengah Ketegangan Teknologi China-Belanda

  • Angkatan Laut AS Mengonversi Kapal Perang menjadi Kapal Selam Nuklir Canggih untuk Mengimbangi China

  • Nexperia Menghadapi Ketegangan Teknologi di Tengah Sengketa China-Netherlands yang Mengganggu Pasokan Chip Global