Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Platform TikTok yang Berkembang dan Negosiasi AS-China

Share

TikTok memperluas peluang pendapatan bagi para kreatornya sambil menghadapi berbagai tindakan hukum dan negosiasi antara Amerika Serikat dan Cina untuk menyelesaikan kekhawatiran keamanan dan regulasi.

16 Okt 2025, 20.20 WIB

Tim Cook Pastikan Investasi Apple Tetap Kuat di China Tengah Perang Dagang

Tim Cook Pastikan Investasi Apple Tetap Kuat di China Tengah Perang Dagang
Hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China sedang memanas, yang membuat banyak perusahaan teknologi menghadapi tekanan dari pemerintah masing-masing. Dalam situasi ini, CEO Apple, Tim Cook, melakukan perjalanan penting ke Beijing untuk memastikan bahwa investasi Apple di China tetap berjalan lancar. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menekan perusahaan-perusahaan Amerika agar memindahkan pabrik dan produksinya ke dalam negeri sebagai bagian dari strategi memperketat kebijakan perdagangan terhadap China. Apple pun merespon dengan meyakinkan pihak China bahwa mereka akan tetap berinvestasi di negara tersebut. Apple menjadi salah satu perusahaan yang relatif aman dari dampak perang dagang ini, berbeda dengan perusahaan teknologi lain seperti Nvidia dan Qualcomm yang menghadapi penyelidikan dari otoritas China. Hal ini menyebabkan Apple bisa terus mengandalkan China sebagai pusat utama produksi iPhone. Dalam kunjungannya, Tim Cook juga bertemu dengan pemasok utama Apple, Lens Technology, yang telah menjadi mitra selama hampir dua dekade. Apple juga sebelumnya mengumumkan dana energi bersih senilai 720 juta yuan sebagai bukti komitmen mereka terhadap pasar China. Data terbaru menunjukan pengiriman iPhone di China meningkat meski pasar ponsel sedang lesu. Ini menunjukkan kekuatan dan keberhasilan Apple dalam menjaga hubungan bisnis dengan kedua negara raksasa ini secara bersamaan.
16 Okt 2025, 00.00 WIB

Liberate Kembangkan AI Otomasi Asuransi untuk Tingkatkan Penjualan & Efisiensi

Liberate Kembangkan AI Otomasi Asuransi untuk Tingkatkan Penjualan & Efisiensi
Industri asuransi sedang menghadapi berbagai tantangan besar, seperti kenaikan biaya operasional, sistem lama yang tidak fleksibel, dan ekspektasi pelanggan yang terus meningkat. Sektor asuransi non-jiwa diperkirakan akan mengalami pertumbuhan premi yang melambat hingga tahun 2026 karena adanya persaingan yang ketat dan tekanan biaya baru. Banyak usaha awal menggunakan teknologi AI gagal karena masalah data dan sistem yang tidak terintegrasi, tetapi saat ini perusahaan asuransi mulai beralih ke adopsi AI yang menyeluruh dalam operasinya. Liberate adalah startup AI yang berdiri pada tahun 2022 di San Francisco, yang fokus membantu perusahaan asuransi properti dan kecelakaan mengautomasi operasi mereka. Teknologi utama mereka adalah agen AI yang dapat menyelesaikan tugas-tugas lengkap seperti mengajukan penawaran, memproses klaim, dan memperbarui polis tanpa campur tangan manusia. Mereka memiliki asisten suara bernama Nichole yang dapat melakukan panggilan keluar, menjawab permintaan layanan, dan berinteraksi dengan pelanggan melalui telepon, SMS, dan email. Liberate mendapatkan pendanaan sebesar Rp 822.25 miliar ($50 juta) pada putaran pendanaan seri B yang dipimpin oleh Battery Ventures, dengan valuasi perusahaan mencapai Rp 4.93 triliun ($300 juta) . Startup ini kini memiliki lebih dari 60 pelanggan yang merupakan perusahaan asuransi dan agen terbesar di AS, yang bersama-sama menguasai sebagian besar pasar asuransi properti dan kecelakaan di negara tersebut. Dengan teknologi mereka, perusahaan asuransi kini bisa melayani pelanggan selama 24 jam sehari, termasuk di luar jam kerja normal. Pendiri Liberate, termasuk CEO Amrish Singh yang berpengalaman di Metromile, mengatakan bahwa sistem AI mereka sudah terbukti mampu meningkatkan penjualan rata-rata 15% dan memangkas biaya hingga 23%. Salah satu contoh efisiensi yang paling menonjol adalah pengurangan waktu penanganan klaim akibat badai dari 30 jam menjadi hanya 30 detik. Selain itu, ada sistem pengawasan bernama Supervisor yang memastikan seluruh interaksi AI tetap sesuai dengan regulasi dan dapat dilacak dengan mudah. Melihat tren ini, Liberate berencana menggunakan dana hasil pendanaan untuk mengembangkan kemampuan AI mereka agar bisa menangani lebih banyak tugas dan memperluas penggunaannya di industri asuransi global. Perusahaan juga berencana memperkuat integrasi dengan sistem operasional perusahaan asuransi untuk memastikan bahwa otomatisasi dapat berjalan mulus tanpa hambatan, sehingga membuka peluang signifikan bagi pertumbuhan bisnis asuransi di masa mendatang.
15 Okt 2025, 19.50 WIB

TikTok Luncurkan Skema Monetisasi Baru, Kreator Bisa Raup Pendapatan Besar

TikTok Luncurkan Skema Monetisasi Baru, Kreator Bisa Raup Pendapatan Besar
TikTok telah mengumumkan program baru untuk memberikan kesempatan bagi para pembuat konten agar bisa mendapatkan penghasilan lebih dari platformnya. Mulai dari 1 Oktober 2025, terdapat dua fitur baru yaitu Subscription dan Super Fan yang memungkinkan pengguna membayar langganan bulanan untuk menikmati konten eksklusif dari kreator favoritnya. Fitur Subscription memungkinkan kreator menawarkan konten non-live seperti postingan berlangganan, stiker, dan badge khusus yang hanya dapat diakses oleh pengguna yang berlangganan. Dengan begitu, kreator bisa mendapatkan penghasilan rutin setiap bulan dari pengikut mereka. TikTok memberikan pembagian hasil yang berbeda tergantung lokasinya. Di Amerika dan Kanada, kreator bisa memperoleh hingga 90% dari pendapatan setelah biaya App Store dikurangi, sementara di negara lain pembagian keuntungan maksimal hanya sekitar 50%. Kreator juga bisa mendapatkan bonus tambahan 20% jika memenuhi syarat tertentu. Syarat agar bisa mendapatkan bonus ini adalah kreator harus memiliki minimal 10 ribu followers dan mencapai 1 juta penayangan video dalam satu bulan. Bonus ini diberikan berdasarkan tingkat keterlibatan dan aktivitas pengguna yang mengikuti kreator tersebut. Selain pengumuman monetisasi baru ini, TikTok juga sedang mengalami proses negosiasi terkait penjualan sahamnya di Amerika Serikat. Valuasi bisnis TikTok di AS diperkirakan sekitar USRp 230.23 triliun ($14 miliar) , lebih rendah dari perkiraan awal analis. Hal ini menandakan situasi kompleks antara regulasi dan bisnis teknologi di pasar AS.
15 Okt 2025, 18.53 WIB

Apakah Harga Bitcoin dan Kripto Naik Jelang Rilis Data CPI AS Oktober?

Apakah Harga Bitcoin dan Kripto Naik Jelang Rilis Data CPI AS Oktober?
Pasar kripto kini semakin dipengaruhi oleh data makroekonomi Amerika Serikat, terutama data Consumer Price Index (CPI) yang akan dirilis pada 24 Oktober. Data ini penting karena menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed yang sangat berpengaruh pada harga aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum. Setelah penurunan harga pada 10 Oktober, Bitcoin masih tertahan di bawah level resistensi sebesar Rp 1.89 juta ($115.000) . Ethereum, Solana, dan XRP juga mengalami volatilitas dengan harga yang belum mampu menembus resistance penting, menunjukkan pasar kripto masih dalam fase penyesuaian menunggu keputusan ekonomi. Data CPI inti bulan September diperkirakan naik 0,3% dari bulan ke bulan dan 2,9% secara tahunan, sedikit di atas target 2%. Inflasi yang masih tinggi dapat membuat The Fed mempertahankan suku bunga atau menunda penurunan, sementara inflasi yang turun dapat membuka peluang pemangkasan suku bunga. The Fed yang dipimpin Jerome Powell sangat data-driven, sehingga hasil CPI ini sangat menentukan langkah kebijakan moneter selanjutnya. Penurunan inflasi bisa memberikan sinyal positif bagi pasar kripto dengan suntikan likuiditas ekstra dan potensi kenaikan harga. Sejarah mencatat bahwa Bitcoin dan altcoins biasanya mengalami kenaikan menjelang rilis data CPI, namun sering turun tajam setelah data diumumkan. Jika tren ini berlanjut, investor harus siap untuk volatilitas tinggi sambil memantau pengumuman The Fed di akhir bulan.

Baca Juga

  • Inisiatif Indonesia untuk Internet Super Cepat dan Terjangkau

  • AS Meningkatkan Teknologi Militer Nuklir untuk Mengimbangi Pengaruh Tiongkok

  • Nexperia Menghadapi Tantangan di Tengah Ketegangan Teknologi China-Belanda

  • Angkatan Laut AS Mengonversi Kapal Perang menjadi Kapal Selam Nuklir Canggih untuk Mengimbangi China

  • Nexperia Menghadapi Ketegangan Teknologi di Tengah Sengketa China-Netherlands yang Mengganggu Pasokan Chip Global