Terlalu Sibuk untuk Masa Depan: Mengapa Manajer Tidak Dapat Menutup Kesenjangan Keterampilan
Courtesy of Forbes

Terlalu Sibuk untuk Masa Depan: Mengapa Manajer Tidak Dapat Menutup Kesenjangan Keterampilan

Forbes
Dari Forbes
08 Desember 2024 pukul 19.14 WIB
75 dibaca
Share
Keterampilan kini menjadi hal yang sangat penting dalam dunia kerja. Namun, banyak perusahaan lebih fokus pada hasil jangka pendek daripada pengembangan keterampilan karyawan untuk kesuksesan jangka panjang. Pendekatan tradisional seperti pelatihan yang jarang dan penilaian kinerja tahunan tidak lagi cukup untuk menghadapi perubahan yang cepat. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan budaya di mana pengembangan keterampilan menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari, dan manajer harus berperan sebagai arsitek keterampilan, bukan hanya pengawas tugas. Untuk mengatasi kesenjangan ini, perusahaan bisa mempertimbangkan untuk memisahkan peran manajer tradisional dan manajer pengembangan. Manajer pengembangan akan fokus pada pelatihan dan penilaian keterampilan, sementara manajer tradisional tetap bertanggung jawab atas pencapaian tujuan bisnis. Dengan cara ini, perusahaan dapat memastikan bahwa pengembangan keterampilan menjadi prioritas, sehingga karyawan tidak hanya dapat mengikuti perkembangan, tetapi juga unggul di masa depan. Keterampilan yang terus dikembangkan akan membantu perusahaan bertahan dan berinovasi di tengah perubahan yang cepat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?
A
Fokus utama artikel ini adalah pentingnya pengembangan keterampilan dalam organisasi untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Q
Mengapa pengembangan keterampilan dianggap penting dalam organisasi?
A
Pengembangan keterampilan dianggap penting karena keterampilan adalah mata uang baru dalam dunia kerja dan krusial untuk kelangsungan organisasi.
Q
Apa kesenjangan yang ada antara manajer dan karyawan terkait pengembangan keterampilan?
A
Kesenjangan yang ada adalah bahwa meskipun banyak manajer percaya pentingnya pengembangan keterampilan, banyak karyawan merasa tidak mendapatkan dukungan yang cukup untuk mencapai tujuan keterampilan mereka.
Q
Bagaimana peran manajer pengembangan dapat membantu dalam pengembangan keterampilan?
A
Peran manajer pengembangan dapat membantu dengan fokus pada coaching, penilaian keterampilan, dan rencana pertumbuhan yang disesuaikan, sehingga mendukung karyawan dalam mencapai tujuan mereka.
Q
Apa yang harus dilakukan organisasi untuk memastikan pengembangan keterampilan yang berkelanjutan?
A
Organisasi harus mengintegrasikan pengukuran keterampilan ke dalam manajemen kinerja dan menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan untuk memastikan pengembangan keterampilan yang efektif.

Artikel Serupa

Mendorong Pertumbuhan Melalui Investasi Tenaga Kerja Strategis di 2025Forbes
Bisnis
3 bulan lalu
28 dibaca

Mendorong Pertumbuhan Melalui Investasi Tenaga Kerja Strategis di 2025

Bekerja dan Berkembang Bersama AI: Rutinitas Baru untuk Normal BaruForbes
Teknologi
3 bulan lalu
88 dibaca

Bekerja dan Berkembang Bersama AI: Rutinitas Baru untuk Normal Baru

Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja Global untuk AIForbes
Teknologi
3 bulan lalu
97 dibaca

Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja Global untuk AI

Bagaimana AI dan Pelatihan Imersif Dapat Mendefinisikan Ulang Pembangunan KeterampilanForbes
Teknologi
3 bulan lalu
72 dibaca

Bagaimana AI dan Pelatihan Imersif Dapat Mendefinisikan Ulang Pembangunan Keterampilan

Apa yang Dapat Dipelajari Perusahaan Masa Kini dari Rutinitas Harian Seorang Bapak PendiriForbes
Bisnis
3 bulan lalu
109 dibaca

Apa yang Dapat Dipelajari Perusahaan Masa Kini dari Rutinitas Harian Seorang Bapak Pendiri

Kembali ke Kantor? Pemimpin Ini Memperlakukan Karyawan Seperti Orang DewasaForbes
Bisnis
4 bulan lalu
114 dibaca

Kembali ke Kantor? Pemimpin Ini Memperlakukan Karyawan Seperti Orang Dewasa

Apakah Bisnis Anda Tertinggal? Berikut 5 Langkah untuk Meningkatkan Produktivitas KaryawanForbes
Teknologi
4 bulan lalu
57 dibaca

Apakah Bisnis Anda Tertinggal? Berikut 5 Langkah untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan