Larangan TikTok Ditegaskan Oleh Pengadilan Banding—Waktu Habis Untuk ByteDance
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Larangan TikTok Ditegaskan Oleh Pengadilan Banding—Waktu Habis Untuk ByteDance

Forbes
Dari Forbes
06 Desember 2024 pukul 22.48 WIB
112 dibaca
Share
Pengadilan Banding AS baru-baru ini memutuskan bahwa Kongres memiliki kekuatan untuk melarang aplikasi media sosial TikTok jika tidak dijual dari kepemilikan China. Keputusan ini muncul setelah TikTok dan beberapa penggunanya mengajukan tantangan berdasarkan Amandemen Pertama, yang melindungi kebebasan berbicara. Namun, hakim menyatakan bahwa pemerintah bertindak untuk melindungi kebebasan tersebut dari ancaman asing dan untuk membatasi pengumpulan data oleh negara lain. TikTok memiliki waktu hingga 19 Januari 2025 untuk dijual atau akan dilarang, dan ada kemungkinan kasus ini akan dibawa ke Mahkamah Agung.
Meskipun ada kekhawatiran tentang keamanan data yang mengalir ke negara asing, beberapa kritikus berpendapat bahwa masalah ini lebih besar dan mencakup bagaimana semua perusahaan media sosial mengakses data pribadi pengguna. Mereka menekankan perlunya kebijakan privasi yang lebih kuat dan transparan untuk melindungi pengguna, terutama anak-anak. Jika TikTok ditutup, banyak pengguna mungkin akan beralih ke platform lain seperti Instagram, yang memiliki fitur serupa.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa keputusan yang diambil oleh pengadilan terkait TikTok?
A
Pengadilan memutuskan bahwa Kongres memiliki kekuasaan untuk melarang TikTok jika tidak menghapus kepemilikan China-nya.
Q
Siapa yang menandatangani undang-undang yang memungkinkan larangan TikTok?
A
Joe Biden adalah presiden yang menandatangani undang-undang tersebut.
Q
Apa alasan utama di balik larangan TikTok?
A
Larangan TikTok didasarkan pada kekhawatiran tentang keamanan nasional dan potensi pengumpulan data oleh negara asing.
Q
Siapa Jacob Huebert dan apa perannya dalam kasus ini?
A
Jacob Huebert adalah presiden Liberty Justice Center yang mengajukan gugatan untuk menantang larangan TikTok.
Q
Apa yang dikatakan Ted Morocco tentang perlunya kebijakan privasi data?
A
Ted Morocco menekankan perlunya kerangka kerja privasi data yang lebih kuat untuk melindungi pengguna dari praktik pengumpulan data yang merugikan.

Rangkuman Berita Serupa

Mahkamah Agung Bisa Memutuskan Tentang Larangan TikTok Hari Ini—Apa yang Perlu Diketahui Saat Para Hakim Menunjukkan Mereka Mungkin Mendukung Undang-Undang TersebutForbes
Teknologi
3 bulan lalu
58 dibaca
Mahkamah Agung Bisa Memutuskan Tentang Larangan TikTok Hari Ini—Apa yang Perlu Diketahui Saat Para Hakim Menunjukkan Mereka Mungkin Mendukung Undang-Undang Tersebut
Mahkamah Agung Mungkin Memutuskan Tentang Larangan TikTok pada Hari Jumat—Apa yang Perlu Diketahui Saat Para Hakim Menunjukkan Mereka Mungkin Mendukung Undang-Undang TersebutForbes
Teknologi
3 bulan lalu
74 dibaca
Mahkamah Agung Mungkin Memutuskan Tentang Larangan TikTok pada Hari Jumat—Apa yang Perlu Diketahui Saat Para Hakim Menunjukkan Mereka Mungkin Mendukung Undang-Undang Tersebut
Bisakah Trump Menghentikan Larangan TikTok? Inilah yang Bisa—Dan Tidak Bisa—Dilakukannya Saat Ia Dilaporkan Mempertimbangkan Perintah EksekutifForbes
Teknologi
3 bulan lalu
152 dibaca
Bisakah Trump Menghentikan Larangan TikTok? Inilah yang Bisa—Dan Tidak Bisa—Dilakukannya Saat Ia Dilaporkan Mempertimbangkan Perintah Eksekutif
Apa yang akan terjadi pada TikTok pada 19 Januari?Axios
Teknologi
3 bulan lalu
140 dibaca
Apa yang akan terjadi pada TikTok pada 19 Januari?
Mahkamah Agung Akan Mendengarkan Kasus Larangan TikTok Minggu Ini—Berikut yang Perlu DiharapkanForbes
Teknologi
3 bulan lalu
72 dibaca
Mahkamah Agung Akan Mendengarkan Kasus Larangan TikTok Minggu Ini—Berikut yang Perlu Diharapkan
TikTok Akan Menghadapi Hari di Pengadilan—SCOTUS Akan Mendengarkan Tantangan LaranganForbes
Teknologi
4 bulan lalu
131 dibaca
TikTok Akan Menghadapi Hari di Pengadilan—SCOTUS Akan Mendengarkan Tantangan Larangan
Hitungan Mundur Larangan TikTok: Apa Selanjutnya untuk Kreator dan Bisnis?Forbes
Bisnis
4 bulan lalu
188 dibaca
Hitungan Mundur Larangan TikTok: Apa Selanjutnya untuk Kreator dan Bisnis?