Courtesy of Reuters
TSMC, perusahaan pembuat chip terbesar di dunia, melaporkan keuntungan kuartalan yang mencapai rekor TRp 5.35 undefined ($325,3 triliun) , jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar yang hanya TRp 4.94 undefined ($300,2 triliun) . Permintaan yang tinggi untuk chip yang digunakan dalam kecerdasan buatan (AI) menjadi faktor utama lonjakan keuntungan ini. TSMC juga memperkirakan pendapatan kuartal keempat akan mencapai antara Rp 429.21 triliun ($26,1 miliar) hingga Rp 442.37 triliun ($26,9 miliar) , dan belanja modal untuk tahun 2024 sedikit lebih dari Rp 493.35 triliun ($30 miliar) .
Perusahaan ini sedang membangun pabrik baru di luar negeri, termasuk tiga pabrik di Arizona, Amerika Serikat, dengan investasi mencapai Rp 1.07 quadriliun ($65 miliar) . Meskipun demikian, sebagian besar produksi tetap akan dilakukan di Taiwan. Saham TSMC telah melonjak 75% tahun ini, menjadikannya salah satu perusahaan paling berharga di Asia dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 13.81 quadriliun ($840 miliar) . TSMC dikenal sebagai "gunung suci yang melindungi negara" karena perannya yang penting dalam ekonomi Taiwan yang bergantung pada ekspor.