Courtesy of Reuters
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) baru saja melaporkan keuntungan kuartalan tertinggi dalam sejarahnya, dengan laba bersih meningkat 57% menjadi sekitar Rp 187.47 triliun ($11,4 miliar) . Perusahaan ini memperkirakan pendapatan untuk kuartal pertama tahun ini akan mencapai antara Rp 411.13 ribu ($25) hingga Rp 424.28 triliun ($25,8 miliar) , didorong oleh permintaan yang tinggi untuk chip yang digunakan dalam kecerdasan buatan (AI). Meskipun bisnisnya berkembang pesat, TSMC menghadapi tantangan dari pembatasan teknologi yang diberlakukan oleh pemerintah AS terhadap China, tetapi CEO TSMC, C.C. Wei, percaya bahwa masalah ini dapat dikelola.
TSMC juga sedang membangun pabrik baru di beberapa negara, termasuk AS, Jepang, dan Jerman, dengan anggaran belanja modal yang diperkirakan antara Rp 624.91 ribu ($38) hingga Rp 690.69 triliun ($42 miliar) . Saham TSMC mengalami lonjakan 81% tahun lalu, menjadikannya perusahaan paling berharga di Asia. Meskipun ada ketidakpastian dari kebijakan pemerintah AS yang baru, TSMC tetap optimis tentang permintaan chip AI di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan TSMC untuk pendapatan kuartal pertama?A
TSMC memperkirakan pendapatan kuartal pertama antara $25 hingga $25.8 miliar.Q
Berapa persen kenaikan laba bersih TSMC pada kuartal terakhir?A
Laba bersih TSMC mengalami kenaikan sebesar 57% pada kuartal terakhir.Q
Apa tantangan yang dihadapi TSMC terkait dengan pemerintah AS?A
TSMC menghadapi tantangan dari pembatasan teknologi yang diberlakukan oleh pemerintah AS terhadap China.Q
Siapa CEO TSMC dan apa pandangannya tentang pembatasan ekspor?A
CEO TSMC, C.C Wei, percaya bahwa pembatasan ekspor AI untuk China adalah masalah yang dapat dikelola oleh perusahaan.Q
Apa dampak dari booming AI terhadap saham TSMC?A
Booming AI telah membantu meningkatkan harga saham TSMC, dengan sahamnya melonjak 81% tahun lalu.