Courtesy of TechCrunch
Perusahaan startup Lightmatter baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 6.58 triliun ($400 juta) untuk mengatasi masalah besar dalam pusat data modern. Mereka mengembangkan lapisan interkoneksi optik yang memungkinkan ratusan GPU bekerja secara bersamaan, sehingga mempermudah pelatihan dan pengoperasian model AI yang kompleks. Dengan pertumbuhan AI yang pesat, kebutuhan komputasi yang tinggi membuat industri pusat data semakin berkembang. Namun, tantangan utama adalah bagaimana menghubungkan semua unit komputasi ini dengan cepat dan efisien. Lightmatter menggunakan teknologi fotonik untuk menciptakan interkoneksi yang lebih cepat, yang dapat menghubungkan hingga 1.024 GPU dalam satu rak.
Baca juga: Lightmatter menunjukkan jenis baru chip komputer yang dapat mengurangi penggunaan energi AI.
CEO Lightmatter, Nick Harris, menjelaskan bahwa teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja pusat data. Dengan menggunakan serat optik, mereka dapat mencapai kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode tradisional. Saat ini, interkoneksi fotonik mereka sudah mampu menangani 30 terabit, dan mereka berencana untuk meningkatkan kapasitas tersebut. Pasar untuk teknologi ini sangat besar, dengan banyak perusahaan besar seperti Microsoft dan Amazon yang tertarik untuk menggunakannya. Dengan valuasi perusahaan yang mencapai Rp 72.36 triliun ($4,4 miliar) , Lightmatter berambisi untuk menjadi pemimpin dalam teknologi fotonik di masa depan.