Courtesy of Axios
Parlemen Australia baru saja menjadi yang pertama di dunia yang meloloskan undang-undang yang melarang anak-anak di bawah 16 tahun menggunakan media sosial. Ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi para pendukung yang khawatir bahwa media sosial dapat merugikan kesehatan mental dan konsentrasi remaja. Undang-undang ini disetujui oleh Senat Australia dengan suara 34-19 dan sebelumnya oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan suara 102-13. Setelah ini, Dewan Perwakilan Rakyat perlu menyetujui perubahan yang dibuat oleh Senat, tetapi langkah ini dianggap hanya formalitas.
Baca juga: Pemerintah melarang anak-anak dari media sosial: apakah itu akan melindungi mereka dari bahaya?
Undang-undang ini mengharuskan platform media sosial untuk memastikan bahwa mereka memiliki sistem verifikasi usia yang tepat, bukan orang tua atau anak-anak. Jika perusahaan tidak mematuhi, mereka bisa dikenakan denda hingga 50 juta dolar Australia. Setelah undang-undang ini disahkan, platform media sosial akan memiliki waktu satu tahun untuk menerapkan pembatasan usia tersebut. Negara lain seperti Inggris dan Florida di Amerika Serikat juga sedang mempertimbangkan langkah serupa untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan parlemen Australia baru-baru ini?A
Parlemen Australia menjadi yang pertama di dunia yang meloloskan larangan media sosial untuk anak di bawah 16 tahun.Q
Mengapa larangan media sosial untuk anak-anak dianggap penting?A
Larangan ini dianggap penting karena banyak yang memperingatkan bahwa media sosial dapat merugikan kesehatan mental dan konsentrasi remaja.Q
Siapa yang mendukung legislasi ini?A
Advokat kesehatan mental dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mendukung legislasi ini.Q
Apa sanksi bagi perusahaan yang tidak mematuhi undang-undang ini?A
Perusahaan yang tidak mematuhi undang-undang ini dapat dikenakan denda hingga 50 juta dolar Australia.Q
Negara mana lagi yang mempertimbangkan larangan serupa?A
Negara lain seperti Inggris dan Florida, AS, juga mempertimbangkan larangan serupa untuk anak-anak.