Courtesy of TechCrunch
Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk membatasi penjualan chip AI canggih dari Nvidia dan AMD ke beberapa negara di Teluk Persia, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, demi keamanan nasional. Pembatasan ini mungkin akan mengatur lisensi ekspor untuk negara-negara tersebut, yang sedang berinvestasi besar-besaran dalam pusat data AI. Sebelumnya, Amerika Serikat juga melarang penjualan chip AI canggih ke China dan menerapkan pembatasan ekspor ke 40 negara lainnya untuk mencegah chip tersebut sampai ke China secara tidak langsung.
Kekhawatiran ini muncul karena pengaruh global negara-negara Teluk Persia dalam industri AI semakin meningkat. Arab Saudi, misalnya, berencana meluncurkan dana sebesar Rp 657.80 triliun ($40 miliar) untuk berinvestasi dalam teknologi AI, sementara OpenAI sedang berdiskusi dengan dana investasi yang didukung Uni Emirat Arab untuk berpartisipasi dalam putaran pendanaan terbaru senilai Rp 108.54 triliun ($6,6 miliar) .