Courtesy of SCMP
Pemerintah AS baru-baru ini mengumumkan peraturan baru yang membatasi ekspor chip dan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke sekitar 120 negara, dengan pengecualian untuk 18 sekutu terdekat seperti Jepang, Inggris, dan Belanda. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menjaga kekuatan komputasi canggih tetap di AS dan sekutunya, serta mencegah akses China ke teknologi tersebut. Peraturan ini merupakan bagian dari upaya selama empat tahun pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengurangi akses China terhadap chip canggih yang dapat meningkatkan kemampuan militernya.
Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, menyatakan bahwa AS saat ini memimpin dalam pengembangan AI dan desain chip AI, dan penting untuk mempertahankan posisi tersebut. Peraturan baru ini juga bertujuan untuk menutup celah yang ada dan mengontrol aliran chip serta pengembangan AI secara global, sehingga menyulitkan negara-negara pesaing strategis untuk menghindari kontrol ekspor melalui penyelundupan atau akses jarak jauh.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari regulasi baru yang dikeluarkan oleh pemerintah AS?A
Tujuan dari regulasi baru adalah untuk membatasi akses negara lain terhadap chip AI canggih dan menjaga dominasi AS dalam teknologi AI.Q
Siapa yang mengumumkan regulasi baru ini?A
Regulasi baru ini diumumkan oleh Gina Raimondo, Sekretaris Perdagangan AS.Q
Negara mana yang dikecualikan dari pembatasan ekspor chip AI?A
Negara-negara sekutu seperti Jepang, Inggris, dan Belanda dikecualikan dari pembatasan ekspor chip AI.Q
Apa dampak dari regulasi ini terhadap China?A
Dampak dari regulasi ini adalah membatasi akses China terhadap teknologi yang dapat meningkatkan kemampuan militernya.Q
Mengapa AS merasa perlu untuk mengontrol ekspor chip AI?A
AS merasa perlu untuk mengontrol ekspor chip AI untuk mempertahankan kepemimpinan dalam pengembangan teknologi AI di seluruh dunia.