COP30 Gagal Hasilkan Jalan Keluar untuk Tinggalkan Bahan Bakar Fosil
Courtesy of NatureMagazine

COP30 Gagal Hasilkan Jalan Keluar untuk Tinggalkan Bahan Bakar Fosil

Menginformasikan hasil KTT COP30 yang kurang memuaskan dalam upaya global mengatasi perubahan iklim dan menyoroti tantangan serta peluang untuk langkah selanjutnya yang diperlukan dalam transisi energi bersih dan pembiayaan iklim.

25 Nov 2025, 07.00 WIB
270 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • COP30 tidak menghasilkan langkah konkret dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
  • Negara-negara kaya berkomitmen untuk meningkatkan dukungan keuangan bagi negara berkembang dalam menghadapi perubahan iklim.
  • Ada harapan untuk transisi yang adil menuju energi bersih meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi.
Belém, Brazil - Konferensi perubahan iklim PBB COP30 yang diadakan di Belém, Brazil, sepuluh tahun setelah Perjanjian Paris, berakhir dengan kekecewaan global karena tidak ada peta jalan baru yang disepakati untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dan deforestasi. Meskipun proses itu masih berjalan, banyak pakar dan ilmuwan mengatakan hasilnya tidak cukup untuk mengatasi ancaman pemanasan global yang terus meningkat.
Selama dua minggu konferensi, delegasi hampir 200 negara berdiskusi dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk aksi protes dari kelompok adat dan aktivis lingkungan. Meskipun upaya besar, kesepakatan yang dicapai hanya mendorong pembicaraan soal bantuan finansial dan mekanisme transisi yang adil dari energi fosil ke energi bersih, tanpa kesepakatan konkret untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Lebih dari 80 negara mendukung gagasan membuat peta jalan untuk menghapus bahan bakar fosil, tetapi rencana ini gagal karena penolakan dari negara-negara produsen minyak seperti Saudi Arabia. Namun, Brazil dan beberapa negara lain berjanji akan melanjutkan upaya ini secara independen dengan mengadakan konferensi global tahun depan.
Isu utama lain yang dibahas adalah pendanaan tindakan iklim. Negara kaya berkomitmen untuk meningkatkan bantuan ke negara miskin menjadi 300 miliar USD per tahun pada 2035. Meskipun ini kemajuan penting, masih ada ketidakjelasan tentang sumber dan bentuk pendanaan, terutama perbedaan antara dana hibah publik dan investasi swasta.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa tanpa komitmen yang lebih kuat, dunia masih berada di jalur pemanasan hingga 2,6 °C pada akhir abad ini, jauh di atas target Perjanjian Paris. COP30 menunjukkan bahwa kerja sama internasional masih terbatas dan diperlukan langkah-langkah independen serta inovasi pembiayaan untuk menghadapi krisis iklim global.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03802-1

Analisis Ahli

Johan Rockström
"COP30 sebenarnya gagal memberikan hasil nyata jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan urgensi krisis iklim saat ini."
Niklas Höhne
"Komitmen baru yang diajukan sangat lemah dan tidak akan mengubah jalur pemanasan global yang berbahaya."

Analisis Kami

"Kegagalan COP30 menunjukkan bahwa politik dan kepentingan ekonomi masih menghambat tindakan konkret melawan perubahan iklim. Namun, inisiatif independen dari beberapa negara bisa menjadi katalis penting untuk mendorong kemajuan meskipun tanpa konsensus global penuh."

Prediksi Kami

Tanpa ambisi dan komitmen lebih kuat dari negara-negara utama, pemanasan global bisa melampaui 2,6 °C pada tahun 2100 dan mempercepat dampak perubahan iklim yang merusak.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa hasil utama dari COP30 di Brasil?
A
Hasil utama dari COP30 adalah kesepakatan untuk melanjutkan diskusi tentang bantuan keuangan dan mekanisme transisi yang adil, meskipun tidak ada peta jalan baru untuk mengurangi bahan bakar fosil.
Q
Mengapa banyak negara merasa kecewa dengan hasil COP30?
A
Banyak negara merasa kecewa karena tidak ada komitmen baru yang signifikan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan peta jalan untuk menghentikan deforestasi.
Q
Apa yang diusulkan oleh Brasil terkait pengurangan bahan bakar fosil?
A
Brasil mengusulkan untuk melanjutkan upaya pembuatan peta jalan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara independen dari proses COP.
Q
Bagaimana negara-negara kaya berencana untuk mendukung negara berkembang dalam mengatasi perubahan iklim?
A
Negara-negara kaya berkomitmen untuk meningkatkan jumlah dana yang akan diberikan kepada negara berkembang untuk membantu mereka menghadapi dampak perubahan iklim hingga mencapai $300 miliar per tahun pada 2035.
Q
Apa yang dikatakan Climate Action Tracker mengenai proyeksi pemanasan global?
A
Climate Action Tracker memperkirakan bahwa dunia berada pada jalur untuk pemanasan lebih dari 2.6 °C pada tahun 2100, menunjukkan bahwa komitmen baru yang diajukan tidak cukup kuat.