
Courtesy of Forbes
COP30 di Belém: Harapan dan Tantangan dalam Perjuangan Iklim Global
Mendorong tindakan kolektif dan kemajuan nyata dalam transisi energi fosil, perlindungan hutan tropis, serta peningkatan pembiayaan iklim demi menghadapi perubahan iklim yang makin mengancam kehidupan dunia.
23 Nov 2025, 18.33 WIB
46 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- COP30 menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi perubahan iklim.
- Meskipun ada kemajuan, masih ada kelemahan signifikan dalam kerangka kerja yang dihasilkan.
- Keberlanjutan dan adaptasi harus dilakukan secara bersamaan, tanpa menciptakan dinamika nol-sum antara pendanaan mitigasi dan adaptasi.
Belém, Brasil - COP30 yang berlangsung di Belém, Brasil menghadirkan suasana yang unik dengan cuaca ekstrim berupa panas, hujan deras, banjir, dan kebakaran di gedung konferensi. Kondisi ini menggambarkan betapa nyata dan mengkhawatirkannya dampak perubahan iklim saat ini, sekaligus menekankan pentingnya kerja sama multilateral untuk menghadapi krisis iklim global.
Konferensi ini berhasil mengumpulkan lebih dari USD 5,5 miliar dalam bentuk janji pendanaan untuk fasilitas Tropical Forest Forever, yang bertujuan melindungi dan memulihkan hutan tropis. Selain itu, lebih dari delapan puluh negara mendukung roadmap untuk transisi dari bahan bakar fosil, menunjukkan komitmen bersama meski roadmap ini akhirnya tidak masuk dalam teks keputusan final.
Keputusan penting lainnya adalah penetapan target mobilisasi pembiayaan sebesar USD 1,3 triliun dan pembentukan program kerja dua tahun yang dipimpin bersama oleh negara maju dan berkembang. Strategi ini diharapkan dapat mempercepat penyaluran dana dan menjaga keterlibatan negara-negara penting di masa nanti.
Sebagai upaya kompromi, Turki ditunjuk menjadi tuan rumah COP31, sementara Australia mengatur agenda negosiasi dan pra-COP di Pasifik Selatan. Keputusan ini dimaksudkan untuk memperhatikan kerentanan khusus negara kecil kepulauan yang paling terdampak akibat perubahan iklim, sekaligus menjaga kontinuitas proses negosiasi global.
Meski ada kemajuan, COP30 masih meninggalkan sejumlah kelemahan terutama pada kurangnya urgensi dalam teks final terkait transisi bahan bakar fosil dan peningkatan pembiayaan adaptasi yang masih berada dalam kerangka target tahun sebelumnya. Hal ini menciptakan tantangan dalam memastikan tindakan iklim yang komprehensif dan efektif di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/ninaseega/2025/11/23/cop30-in-belm-progress-amid-climate-reality/
[1] https://www.forbes.com/sites/ninaseega/2025/11/23/cop30-in-belm-progress-amid-climate-reality/
Analisis Ahli
Christiana Figueres (former UN climate chief)
"COP30 menunjukkan kemajuan walau belum signifikan, penting agar negara-negara tetap bertanggung jawab dan memperkuat komitmen agar tidak mengulang kegagalan masa lalu."
Fatih Birol (Executive Director of IEA)
"Transisi energi fosil harus dirancang dengan cermat agar sejalan dengan target iklim global, dan peran pendanaan iklim sangat menentukan keberhasilannya."
Analisis Kami
"COP30 menunjukkan betapa sulitnya mencapai konsensus global yang kuat dalam menghadapi krisis iklim yang mendesak, terutama saat kepentingan politik dan ekonomi masih saling bertabrakan. Namun, mekanisme kompromi dan inisiatif seperti Tropical Forest Forever Facility adalah langkah penting yang perlu didukung dan dikembangkan agar dapat mempercepat tindakan nyata demi masa depan yang lebih berkelanjutan."
Prediksi Kami
Jika komitmen dan jalan kompromi yang dihasilkan di COP30 tidak segera diterjemahkan menjadi tindakan nyata yang lebih ambisius dan terukur, risiko dampak bencana iklim seperti panas ekstrem, banjir, dan kebakaran akan terus meningkat, menyebabkan penderitaan besar bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama COP30 di Belém?A
Tujuan utama COP30 di Belém adalah untuk membahas dan merumuskan strategi untuk menangani perubahan iklim secara global.Q
Berapa banyak negara yang bersatu untuk mendukung transisi dari bahan bakar fosil?A
Lebih dari 80 negara bersatu untuk mendukung transisi dari bahan bakar fosil.Q
Apa yang dimaksud dengan Tropical Forest Forever Facility?A
Tropical Forest Forever Facility adalah inisiatif yang diluncurkan dengan komitmen keuangan sebesar 5,5 miliar USD untuk melindungi dan memulihkan hutan.Q
Mengapa kerentanan negara kecil pulau menjadi fokus dalam COP30?A
Kerentanan negara kecil pulau menjadi fokus dalam COP30 karena mereka paling terpengaruh oleh dampak perubahan iklim.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi dalam transisi energi menurut hasil COP30?A
Tantangan utama yang dihadapi dalam transisi energi adalah kekurangan komitmen yang mendesak dan terukur dalam negosiasi.




