Ekonomi Turki Masuk ke Resesi karena Tingginya Suku Bunga Membebani
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Ekonomi Turki Masuk ke Resesi karena Tingginya Suku Bunga Membebani

YahooFinance
Dari YahooFinance
29 November 2024 pukul 14.35 WIB
44 dibaca
Share
Turki mengalami resesi teknis pada kuartal ketiga tahun ini, di mana ekonomi mereka menyusut sebesar 0,2% dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini adalah penurunan kedua berturut-turut, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi sedang terhambat oleh suku bunga tinggi yang mengurangi produksi industri dan investasi. Meskipun ada pertumbuhan tahunan sebesar 2,1%, angka ini lebih rendah dari yang diperkirakan oleh para ekonom. Pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat, tetapi produksi industri justru menurun.
Bank sentral Turki berusaha mengendalikan inflasi yang hampir mencapai 49% dengan mempertahankan suku bunga pada 50% selama delapan bulan terakhir. Meskipun permintaan domestik tetap kuat, ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap lambat ke depannya. Bank sentral memperkirakan inflasi akan turun menjadi 44% pada akhir tahun ini dan 21% pada akhir 2025. Ada kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal-kuartal mendatang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada ekonomi Turki di kuartal ketiga?
A
Ekonomi Turki mengalami resesi teknis di kuartal ketiga dengan penurunan 0,2% secara kuartalan.
Q
Berapa persen pertumbuhan tahunan yang dicatat oleh Turki di kuartal ketiga?
A
Turki mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 2,1% di kuartal ketiga.
Q
Siapa yang memberikan analisis tentang prospek pertumbuhan ekonomi Turki?
A
Selva Bahar Baziki dari Bloomberg Economics memberikan analisis tentang prospek pertumbuhan ekonomi Turki.
Q
Apa yang dilakukan Bank Sentral Turki untuk mengendalikan inflasi?
A
Bank Sentral Turki menerapkan kebijakan moneter ketat dengan mempertahankan suku bunga di 50% untuk mengendalikan inflasi.
Q
Bagaimana pengeluaran konsumsi berpengaruh terhadap pertumbuhan GDP Turki?
A
Pengeluaran konsumsi tetap menjadi kontributor terkuat untuk pertumbuhan GDP, meskipun mengalami penurunan secara kuartalan.

Rangkuman Berita Serupa

Investor Utang Turki Niche Kini Membeli Obligasi Jangka Pendek Sebagai GantinyaYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
38 dibaca
Investor Utang Turki Niche Kini Membeli Obligasi Jangka Pendek Sebagai Gantinya
Inflasi Turki Melambat Lebih Dari Yang Diharapkan pada Bulan DesemberYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
109 dibaca
Inflasi Turki Melambat Lebih Dari Yang Diharapkan pada Bulan Desember
Inflasi Turki Melambat Lebih Dari Yang Diharapkan Bulan LaluYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
135 dibaca
Inflasi Turki Melambat Lebih Dari Yang Diharapkan Bulan Lalu
Bank sentral Turki menurunkan suku bunga acuan menjadi 47,5%.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
140 dibaca
Bank sentral Turki menurunkan suku bunga acuan menjadi 47,5%.
Turki Memotong Suku Bunga Lebih Dari yang Diharapkan Namun Mengatakan Akan Tetap Hati-hati Terhadap Langkah SelanjutnyaYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
100 dibaca
Turki Memotong Suku Bunga Lebih Dari yang Diharapkan Namun Mengatakan Akan Tetap Hati-hati Terhadap Langkah Selanjutnya
Turki menurunkan suku bunga utama menjadi 47,5% dalam pemotongan pertama sejak 2023.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
82 dibaca
Turki menurunkan suku bunga utama menjadi 47,5% dalam pemotongan pertama sejak 2023.
Wall Street Terbelah Mengenai Kemungkinan Pemotongan Suku Bunga Pertama di Turki dalam Beberapa TahunYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
123 dibaca
Wall Street Terbelah Mengenai Kemungkinan Pemotongan Suku Bunga Pertama di Turki dalam Beberapa Tahun