Courtesy of CNBCIndonesia
Ancaman Penipuan AI dan Deepfake Mengintai Investasi Digital Masyarakat
Memberikan peringatan bagi masyarakat tentang ancaman penipuan investasi berbasis AI dan deepfake serta mendesak regulasi dan langkah pencegahan yang lebih tegas dari pemerintah dan platform teknologi untuk melindungi masyarakat.
30 Okt 2025, 21.10 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penipuan online berbasis AI semakin meningkat dan sulit dikenali.
- Masyarakat perlu lebih waspada terhadap influencer keuangan dan konten investasi yang tidak terverifikasi.
- Regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan digital.
Jakarta, Indonesia - Kasus penipuan online yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin sering terjadi. Para penjahat menggunakan teknologi deepfake untuk meniru wajah dan suara tokoh publik ternama, seperti jurnalis keuangan Martin Lewis dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, demi menipu masyarakat dengan skema investasi palsu.
Video palsu tersebut menampilkan tokoh-tokoh terkenal seakan memberikan rekomendasi investasi yang sebenarnya adalah penipuan risiko tinggi. Penipu bahkan membuat skema palsu yang seolah didukung pemerintah, membuat korban sulit membedakan mana konten asli dan palsu.
Organisasi konsumen Which? mengingatkan pentingnya regulasi dan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah terhadap perusahaan teknologi besar seperti YouTube, X, dan Meta. Saat ini, upaya pencegahan mereka dinilai belum cukup untuk melindungi masyarakat dari kejahatan digital ini.
Data dari Financial Conduct Authority (FCA) menunjukkan bahwa sekitar 20% investor tetap percaya kepada influencer keuangan daring saat membuat keputusan investasi, padahal risiko penipuan sangat besar. Selain video palsu, penipu juga bisa membuat situs web palsu yang meniru media terpercaya demi mengelabui korban.
Untuk menghindari penipuan berbasis AI, masyarakat disarankan memeriksa sumber konten dengan cermat, menghindari tautan mencurigakan, dan selalu bertransaksi melalui situs resmi lembaga keuangan. YouTube sendiri sudah meluncurkan alat untuk menandai video tiruan, namun masih perlu pengembangan lebih lanjut.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251030182218-37-680852/rekening-ludes-dikuras-penipu-hati-hati-modus-baru-korbannya-banyak
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251030182218-37-680852/rekening-ludes-dikuras-penipu-hati-hati-modus-baru-korbannya-banyak
Analisis Ahli
Rocio Concha
"AI membuat penipuan semakin sulit dikenali dan para penipu memanfaatkannya tanpa ampun, sehingga diperlukan regulasi yang ketat terhadap Big Tech."
Analisis Kami
"Penipuan dengan teknologi deepfake bukan hanya soal teknologi, tapi juga persoalan regulasi dan literasi digital masyarakat yang masih lemah. Tanpa kolaborasi serius antara pemerintah, platform teknologi, dan edukasi publik, kejahatan digital ini akan sulit diatasi dan merugikan banyak orang."
Prediksi Kami
Jika tidak segera ada regulasi dan tindakan tegas, penipuan berbasis AI dan deepfake akan semakin berkembang dan korban semakin banyak, terutama di sektor investasi dan keuangan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan penipuan online berbasis kecerdasan buatan?A
Penipuan online berbasis kecerdasan buatan adalah tindakan penipuan yang memanfaatkan teknologi AI untuk membuat konten yang terlihat asli, seperti video deepfake, untuk menipu masyarakat.Q
Siapa saja tokoh publik yang wajahnya digunakan dalam video penipuan?A
Tokoh publik yang wajahnya digunakan dalam video penipuan adalah Martin Lewis dan Keir Starmer.Q
Apa peringatan yang diberikan oleh organisasi Which? terkait penipuan ini?A
Organisasi Which? memperingatkan bahwa tanpa regulasi yang lebih ketat, masyarakat akan semakin rentan terhadap kejahatan digital yang sulit dikenali.Q
Bagaimana cara masyarakat dapat menghindari penipuan berbasis AI?A
Masyarakat dapat menghindari penipuan berbasis AI dengan memeriksa sumber konten, tidak mengklik tautan mencurigakan, dan melaporkan konten palsu.Q
Apa langkah yang diambil oleh YouTube untuk menangani konten tiruan?A
YouTube telah mengembangkan alat baru yang memungkinkan kreator menandai video tiruan berbasis AI untuk membantu mengidentifikasi konten tersebut.