Kreator Beralih ke Video Pendek dan AI, YouTube Tetap Penting untuk Konten Panjang
Courtesy of CNBCIndonesia

Kreator Beralih ke Video Pendek dan AI, YouTube Tetap Penting untuk Konten Panjang

Mengulas fenomena pergeseran kreator konten dari video panjang di YouTube ke video pendek di TikTok dan Instagram Reels serta dampak teknologi AI pada ekosistem kreator digital.

24 Okt 2025, 16.00 WIB
144 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Video pendek semakin diminati oleh audiens karena lebih cepat dan mudah dikonsumsi.
  • Algoritma TikTok memberikan peluang yang lebih besar bagi kreator pemula dibandingkan YouTube.
  • Penggunaan AI dapat mempercepat proses kreatif meskipun ada risiko terkait dengan keaslian informasi.
Jakarta, Indonesia - Akhir-akhir ini banyak kreator konten yang mulai beralih dari YouTube ke platform video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels. Video pendek lebih mudah dibuat, lebih cepat viral, dan menarik perhatian audiens karena tidak memerlukan waktu khusus untuk menonton. Orang bisa menonton sambil melakukan hal lain seperti scroll-scroll saat bosan.
Romi, Co-Founder DroidLime, menjelaskan bahwa algoritma TikTok sangat mendukung kreator pemula dengan mendorong distribusi video mereka selama konten tetap konsisten dan sesuai aturan. Pertumbuhan penonton di TikTok juga lebih cepat dibanding YouTube, apalagi jika sudah menemukan niche yang tepat.
Walaupun demikian, DroidLime tetap konsisten membuat konten panjang di YouTube, sekaligus mengunggah konten pendek di TikTok dan Instagram Reels untuk mengikuti tren. YouTuber otomotif Fitra Eri menilai konten video panjang tetap penting, terutama untuk review mobil yang memerlukan informasi lengkap dan mendalam.
Selain tren video pendek, konten berbasis kecerdasan buatan (AI) juga semakin banyak muncul di platform digital. AI dilihat sebagai alat bantu produktivitas kreator selama digunakan secara etis, meskipun ada kekhawatiran tentang penyebaran informasi palsu karena konten AI yang sangat realistis.
Platform besar seperti Google dan TikTok kini memperketat aturan terhadap konten yang sepenuhnya dibuat oleh AI agar tidak bisa dimonetisasi. Ini dilakukan supaya kualitas dan keaslian konten tetap terjaga, dan demi melindungi audiens dari misinformasi yang berpotensi merugikan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251024121357-37-678903/aplikasi-pengganti-youtube-ramai-diserbu-ternyata-ini-alasannya

Analisis Ahli

Romi
"TikTok memiliki algoritma yang merangkul kreator pemula, sehingga peluang penonton cepat naik sangat besar dan konten video pendek sangat efektif untuk pertumbuhan awal kreator."
Fitra Eri
"Video panjang di YouTube masih krusial untuk konten yang membutuhkan penjelasan mendalam, seperti review mobil, sementara AI membuka peluang kreatif sekaligus membawa risiko misinformasi jika tidak diawasi."

Analisis Kami

"Perpindahan kreator ke video pendek merupakan adaptasi alami terhadap perubahan pola konsumsi audiens yang menginginkan konten cepat dan praktis. Namun, konten panjang tetap relevan untuk kebutuhan informasi mendalam, sehingga ekosistem konten digital harus seimbang antara keduanya untuk mempertahankan kualitas dan kepercayaan penonton."

Prediksi Kami

Penggunaan video pendek dan integrasi teknologi AI dalam pembuatan konten akan terus meningkat, namun regulasi platform juga akan semakin ketat untuk menjaga kualitas dan keaslian konten.

Pertanyaan Terkait

Q
Mengapa banyak kreator konten beralih dari YouTube ke TikTok dan Instagram Reels?
A
Banyak kreator konten beralih karena video pendek lebih mudah dibuat, lebih viral, dan menarik perhatian audiens.
Q
Apa kelebihan algoritma TikTok dibandingkan YouTube untuk kreator pemula?
A
Algoritma TikTok lebih ramah terhadap kreator pemula dan lebih agresif dalam mendorong distribusi konten dari akun baru.
Q
Bagaimana Romi menggambarkan pertumbuhan penonton di TikTok?
A
Romi menggambarkan bahwa penonton di TikTok dapat meningkat dengan cepat jika kreator menemukan niche yang tepat.
Q
Mengapa Fitra Eri tetap menggunakan YouTube untuk konten otomotif?
A
Fitra Eri tetap menggunakan YouTube karena konten review mobil membutuhkan penjelasan yang komprehensif dan tidak bisa dibuat singkat.
Q
Apa pandangan Romi dan Fitra tentang penggunaan AI dalam konten kreator?
A
Romi melihat AI sebagai alat bantu kreatif, sementara Fitra menyebutkan bahwa AI bisa menjadi ancaman dan peluang bagi konten kreator.