Courtesy of CNBCIndonesia
Paracetamol Bisa Memengaruhi Cara Kita Nilai Risiko dan Ambil Keputusan
Menginformasikan bahwa konsumsi paracetamol tidak hanya meredakan nyeri fisik, tetapi juga berpotensi memengaruhi emosi dan cara seseorang menilai risiko, yang penting untuk diketahui demi kewaspadaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
28 Okt 2025, 20.40 WIB
131 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Paracetamol dapat memengaruhi cara orang menilai risiko dan membuat keputusan.
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi acetaminophen dapat mengurangi emosi negatif seperti kecemasan dan rasa takut.
- Perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak jangka panjang paracetamol terhadap perilaku manusia.
Jakarta, Indonesia - Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang paling sering digunakan di dunia. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini bisa memengaruhi perasaan dan cara orang menilai risiko. Ini penting karena bisa membuat orang mengambil keputusan dengan lebih berani atau bahkan berisiko tanpa menyadarinya.
Penelitian dari The Ohio State University melibatkan lebih dari 500 mahasiswa yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi paracetamol dan kelompok lain diberikan plasebo. Mereka diminta memainkan sebuah simulasi game memompa balon virtual yang bisa meledak dan menghilangkan uang imajiner yang mereka dapat.
Hasilnya, peserta yang minum paracetamol cenderung lebih sering memompa balon hingga meledak, menunjukkan mereka lebih berani mengambil risiko. Selain itu, dalam berbagai simulasi aktivitas berisiko seperti bungee jumping dan mengemudi tanpa sabuk pengaman, mereka juga menilai aktivitas tersebut lebih aman.
Selain penelitian ini, studi serupa dari Universitas Wina pernah menemukan bahwa penggunaan obat pereda nyeri secara rutin bisa mengurangi empati dan perilaku sosial yang baik. Dengan banyak orang yang rutin mengonsumsi paracetamol, efek ini bisa berdampak lebih luas di masyarakat.
Meskipun efeknya masih butuh penelitian lebih lanjut, kita harus mulai waspada bagaimana obat yang biasa kita anggap aman bisa memengaruhi keputusan penting yang kita buat. Penelitian ini membuka peluang baru untuk memahami hubungan antara obat dan fungsi psikologis manusia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251028160142-37-679991/obat-terkenal-di-ri-punya-efek-samping-ngeri-diungkap-ahli-saraf
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251028160142-37-679991/obat-terkenal-di-ri-punya-efek-samping-ngeri-diungkap-ahli-saraf
Analisis Ahli
Baldwin Way
"Acetaminophen membuat orang merasa lebih sedikit emosi negatif seperti rasa takut, yang bisa membuat seseorang mengambil risiko lebih besar tanpa mempertimbangkan konsekuensi secara mendalam."
Analisis Kami
"Temuan ini sangat menarik karena menunjukkan bahwa obat yang dianggap aman dan rutin digunakan ternyata memiliki dampak luas pada fungsi emosional dan pengambilan keputusan. Penting agar masyarakat dan tenaga medis mulai mewaspadai efek samping psikologis ini agar penggunaan paracetamol tidak berujung pada risiko yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari."
Prediksi Kami
Ke depan, penelitian lebih lanjut kemungkinan akan menguak dampak psikologis jangka panjang dari konsumsi paracetamol dan obat analgesik lain, sehingga aturan penggunaan dan edukasi masyarakat mungkin akan disesuaikan untuk menghindari pengambilan risiko berlebihan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak paracetamol terhadap perilaku manusia menurut penelitian terbaru?A
Paracetamol dapat mengurangi emosi negatif dan meningkatkan perilaku berisiko.Q
Siapa yang melakukan penelitian tentang pengaruh acetaminophen?A
Penelitian dilakukan oleh The Ohio State University.Q
Apa yang terjadi pada peserta yang mengonsumsi paracetamol dalam eksperimen permainan balon?A
Peserta yang mengonsumsi paracetamol lebih cenderung memompa dan meledakkan balon, menunjukkan perilaku lebih berani.Q
Mengapa penting untuk meneliti dampak paracetamol terhadap keputusan dan risiko?A
Karena sekitar 25% populasi AS mengonsumsi paracetamol setiap minggu, penting untuk memahami dampaknya terhadap persepsi risiko.Q
Apa yang ditemukan oleh penelitian sebelumnya dari Universitas Wina terkait penggunaan analgesik?A
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa konsumsi analgesik dapat mengurangi empati dan perilaku prososial.