Courtesy of CNBCIndonesia
Perubahan Iklim Tingkatkan Risiko Arsenik Berbahaya dalam Beras Pokok Asia
Mengungkap bahwa perubahan iklim meningkatkan kadar arsenik dalam beras yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat, serta memberikan solusi untuk mengurangi risiko tersebut.
15 Okt 2025, 06.45 WIB
164 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perubahan iklim berdampak negatif terhadap kualitas beras dengan meningkatkan kadar arsenik.
- Arsenik dalam beras berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit serius seperti jantung dan kanker.
- Ada berbagai solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi risiko arsenik dalam beras.
Jakarta, Indonesia - Penelitian terbaru mengungkap bahwa perubahan iklim dengan pemanasan global menyebabkan sawah menjadi tergenang dan kekurangan oksigen. Kondisi ini membuat mineral besi di dalam tanah mengikat arsenik dari laut yang kemudian lebih mudah terserap oleh tanaman padi.
Kadar arsenik dalam beras meningkat saat suhu bumi naik sekitar 2 derajat Celsius dan kandungan karbon dioksida (CO2) meningkat. Arsenik organik dalam padi juga makin banyak terserap, yang menimbulkan ancaman kesehatan serius, seperti risiko kanker dan penyakit jantung.
Dalam penelitian yang melibatkan 28 varietas padi selama satu dekade dengan metode Free-Air CO2 Enrichment (FACE), ditemukan adanya peningkatan risiko kanker paru-paru dan kandung kemih hingga 44 persen akibat arsenik. Kasus ini sangat signifikan terutama di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, dan China Selatan.
Selain faktor iklim, kadar arsenik juga dipengaruhi oleh kualitas air irigasi, jenis tanah, dan varietas padi. Oleh sebab itu, pengelolaan air dan pemilihan varietas padi yang rendah menyerap arsenik sangat penting untuk menekan risiko ini.
Tim peneliti menyarankan beberapa solusi seperti pemuliaan varietas padi yang aman, pengelolaan air sawah dengan pengeringan berkala, serta metode pemrosesan dan memasak beras yang efektif menurunkan kadar arsenik, agar beras tetap aman dikonsumsi masyarakat luas.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251015061437-37-675843/kandungan-beras-berubah-karena-bumi-makin-panas-ahli-ungkap-bahaya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251015061437-37-675843/kandungan-beras-berubah-karena-bumi-makin-panas-ahli-ungkap-bahaya
Analisis Ahli
Lewis Ziska
"Peningkatan kadar arsenik secara signifikan berkaitan dengan meningkatnya penyakit jantung, diabetes, dan dampak kesehatan non-kanker lainnya, mempertegas urgensi tindakan mitigasi."
Analisis Kami
"Peningkatan kadar arsenik dalam beras akibat perubahan iklim merupakan peringatan serius yang harus segera ditanggapi oleh para pembuat kebijakan dan petani. Kombinasi inovasi teknologi dalam pemuliaan padi dan manajemen irigasi sawah adalah kunci utama agar pangan pokok tetap aman dikonsumsi di masa depan."
Prediksi Kami
Jika perubahan iklim terus berlanjut tanpa mitigasi, risiko paparan arsenik dari konsumsi beras berpotensi meningkat dan memperparah kesehatan masyarakat di Asia dan sekitarnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak perubahan iklim terhadap beras?A
Perubahan iklim menyebabkan peningkatan kadar arsenik dalam beras yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.Q
Siapa yang melakukan penelitian tentang arsenik dalam beras?A
Penelitian dilakukan oleh tim dari Columbia University dengan kolaborator dari China dan AS.Q
Apa saja penyakit yang bisa muncul akibat mengonsumsi beras yang mengandung arsenik?A
Penyakit yang bisa muncul meliputi penyakit jantung, diabetes, dan berbagai jenis kanker.Q
Di mana saja risiko tinggi arsenik dalam beras ditemukan?A
Risiko tinggi arsenik ditemukan di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan China Selatan.Q
Apa solusi yang diusulkan untuk mengurangi kadar arsenik dalam beras?A
Solusi termasuk pemuliaan varietas padi yang rendah arsenik dan pengelolaan air sawah yang lebih baik.