Courtesy of CNBCIndonesia
Elon Musk Kritik Menteri NASA, Proyek Artemis Tertunda dan Dipertanyakan
Menginformasikan mengenai kontroversi dan kritik Elon Musk terhadap kepemimpinan program luar angkasa AS, serta perkembangan dan hambatan dalam misi Artemis menuju Bulan yang melibatkan SpaceX dan perusahaan antariksa lainnya.
22 Okt 2025, 15.05 WIB
310 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Elon Musk mengkritik keras Sean Duffy terkait kepemimpinan program luar angkasa AS.
- NASA menghadapi tantangan dalam program Artemis dan mempertimbangkan penggantian SpaceX.
- Persaingan antara AS dan China dalam eksplorasi luar angkasa semakin ketat.
Jakarta, Indonesia - Elon Musk menyampaikan kritik keras terhadap Sean Duffy, pelaksana tugas Administrator NASA sekaligus Menteri Perhubungan AS, karena dianggap tidak memadai dalam memimpin program luar angkasa Amerika Serikat. Musk mempertanyakan kecerdasan Duffy dan merujuk pada latar belakangnya yang pernah menjadi pemanjat pohon sebagai alasan ketidaksukaan terhadap kepemimpinannya.
Kritik keras ini dipicu oleh pernyataan Duffy yang menyebut SpaceX tertinggal dalam rencana misi AS untuk kembali ke Bulan dan bisa jadi akan diganti oleh perusahaan lain, terutama Blue Origin milik Jeff Bezos. Duffy menegaskan bahwa NASA tidak akan menggantungkan seluruh proyek pada satu perusahaan saja.
Amerika Serikat sedang bersaing ketat dengan China dalam perlombaan penjelajahan luar angkasa, khususnya misi yang bertujuan untuk membawa manusia kembali ke Bulan setelah terakhir kali terjadi pada tahun 1972. Pemerintahan Donald Trump sebelumnya meluncurkan proyek Artemis dengan tujuan mempertahankan kehadiran jangka panjang di Bulan.
SpaceX berhasil memenangkan kontrak dari NASA senilai 2,900.000.000 dolar AS atau sekitar 48,2 triliun rupiah untuk mengembangkan teknologi penjelajahan Bulan. Selain SpaceX, perusahaan lain yang terlibat adalah Blue Origin, Lockheed Martin, dan Boeing. Namun, misi Artemis mengalami banyak hambatan termasuk penundaan peluncuran dari November 2022 menjadi April 2026.
NASA merencanakan untuk mengirim dua astronaut pada tahun 2027 untuk mendarat di Bulan. Situasi ini menimbulkan ketegangan antara Musk dan pejabat NASA terkait arah dan pelaksanaan program luar angkasa yang dianggap penting untuk masa depan teknologi dan posisi geopolitik Amerika Serikat di dunia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251022133120-37-678217/elon-musk-ngamuk-sebut-bos-nasa-punya-iq-jongkok
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251022133120-37-678217/elon-musk-ngamuk-sebut-bos-nasa-punya-iq-jongkok
Analisis Ahli
Katherine Johnson
"Memimpin program luar angkasa memerlukan pengetahuan mendalam dan manajemen yang kuat, bukan hanya reputasi atau popularitas."
Chris Hadfield
"Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah penting, tapi harus didasarkan pada kemampuan teknis dan keandalan perusahaan."
Analisis Kami
"Kritik Elon Musk terhadap Sean Duffy mencerminkan ketegangan yang sering muncul ketika berbagai pihak berpandangan berbeda soal arah dan kecepatan program luar angkasa. Penundaan misi Artemis menandakan bahwa meskipun ada ambisi besar, realisasi teknis dan birokrasi masih menjadi tantangan utama bagi NASA dan mitranya."
Prediksi Kami
Ketegangan antara SpaceX dan pihak NASA bisa meningkat, berpotensi berdampak pada kontrak dan kerja sama dalam misi Artemis, sementara kompetisi AS dengan China di luar angkasa akan semakin intensif dalam beberapa tahun ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikritik Elon Musk terhadap Sean Duffy?A
Elon Musk mengkritik Sean Duffy karena ia merasa Duffy tidak memiliki IQ yang memadai untuk memimpin program luar angkasa Amerika.Q
Apa latar belakang Sean Duffy yang disebut oleh Musk?A
Musk merujuk pada latar belakang Duffy sebagai pemanjat pohon, menyebutnya 'Sean Dummy'.Q
Mengapa NASA mempertimbangkan untuk mengganti SpaceX dalam misi Artemis?A
NASA mempertimbangkan untuk mengganti SpaceX karena Duffy menyatakan bahwa SpaceX tertinggal dalam rencana menuju Bulan.Q
Apa tujuan dari proyek Artemis yang diluncurkan oleh pemerintah AS?A
Tujuan proyek Artemis adalah untuk memastikan keberadaan jangka panjang AS di Bulan dan memenangkan perlombaan eksplorasi luar angkasa.Q
Siapa saja perusahaan lain yang berpartisipasi dalam proyek Artemis?A
Perusahaan lain yang berpartisipasi dalam proyek Artemis termasuk Blue Origin, Lockheed Martin, dan Boeing.