Courtesy of CNBCIndonesia
NASA Siapkan Pengganti SpaceX Demi Percepat Misi ke Bulan dan Saingi China
Mengumumkan kemungkinan penggantian SpaceX dengan perusahaan lain dalam proyek misi pendaratan astronaut di Bulan agar jadwal dapat terpenuhi dan AS dapat memenangkan perlombaan antariksa melawan China.
21 Okt 2025, 21.10 WIB
178 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- SpaceX mungkin digantikan dalam proyek antariksa AS karena ketidakpatuhan terhadap jadwal.
- NASA tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek misi ke Bulan meskipun ada penundaan.
- Blue Origin menjadi pesaing potensial untuk mengambil alih kontrak misi ke Bulan.
Jakarta, Amerika Serikat - NASA awalnya memilih SpaceX untuk misi Artemis III yang bertujuan mengirim astronaut ke Bulan. Namun, SpaceX mengalami keterlambatan dalam memenuhi jadwal yang telah ditetapkan NASA, sehingga misi ini harus ditunda.
Misi Artemis berikutnya yang semula dijadwalkan Desember harus ditunda hingga April 2026, sementara pendaratan dua astronaut di Bulan diperkirakan baru dapat dilakukan pada tahun 2027.
Menteri Perhubungan Amerika Serikat, Sean Duffy, menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan membuka kontrak kepada perusahaan lain jika SpaceX gagal memenuhi tenggat waktu agar proyek tidak terhambat lagi.
Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, disebut sebagai salah satu kandidat pengganti. Meskipun begitu, CEO SpaceX, Elon Musk, menilai Blue Origin belum memiliki pengalaman mengirim astronaut ke orbit seperti yang pernah dilakukan SpaceX.
Amerika Serikat berkomitmen untuk memenangkan perlombaan antariksa melawan China dengan kembali ke Bulan serta mendirikan kamp dan pangkalan, sehingga percepatan misi sangatlah penting untuk memastikan hal tersebut tercapai.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251021151651-37-677910/elon-musk-ditendang-amerika-mau-cari-penggantinya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251021151651-37-677910/elon-musk-ditendang-amerika-mau-cari-penggantinya
Analisis Ahli
Katherine Johnson (matematikawan NASA dan perintis ruang angkasa)
"Kolaborasi banyak perusahaan meningkatkan peluang keberhasilan proyek, namun juga menuntut koordinasi yang sangat baik agar tidak terjadi keterlambatan yang bisa merugikan misi nasional."
Elon Musk (CEO SpaceX)
"Inovasi dan pengalaman praktis di ruang angkasa adalah kunci, dan perusahaan yang belum pernah berhasil ke orbit masih harus membuktikan kemampuan mereka."
Analisis Kami
"Penundaan dari SpaceX jelas menunjukkan risiko besar bagi proyek ambisius NASA yang sudah sangat dinantikan. Memperkenalkan pesaing lain dalam proyek ini bisa menjadi langkah strategis agar AS tidak ketinggalan dalam perlombaan antariksa yang semakin ketat dengan China."
Prediksi Kami
NASA kemungkinan besar akan menunjuk perusahaan lain, seperti Blue Origin, untuk menggantikan SpaceX dalam proyek Artemis demi mempercepat misi kembalinya astronaut ke Bulan dan menjaga posisi AS dalam perlombaan antariksa.