Penelusuran Peran Gender Neolitikum lewat Getah Birch Berusia 6.000 Tahun
Courtesy of InterestingEngineering

Penelusuran Peran Gender Neolitikum lewat Getah Birch Berusia 6.000 Tahun

Meneliti DNA yang terjebak pada getah birch untuk mengungkap pembagian peran gender dan aktivitas sehari-hari komunitas Neolitikum sekaligus mengungkap kemungkinan kegunaan medis dan non-medis dari getah tersebut.

21 Okt 2025, 15.43 WIB
175 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Neolitik melalui analisis bahan yang terawetkan.
  • Penggunaan tar birch mencerminkan perbedaan praktik gender dalam masyarakat kuno, dengan pria lebih sering terlibat dalam alat batu dan wanita dalam pembuatan tembikar.
  • Keberadaan DNA manusia dan tanaman dalam artefak menunjukkan potensi besar bagi penelitian arkeologi untuk memahami pola makan dan praktik sosial masa lalu.
Alpen, Eropa - Para peneliti dari Universitas Kopenhagen berhasil mengungkap rahasia kehidupan Neolitikum melalui analisis getah birch yang dipakai sebagai semacam 'permen karet' oleh masyarakat 6.000 tahun lalu. Getah ini ternyata bukan hanya untuk merekatkan alat, tapi juga menyimpan DNA serta jejak makanan dan mikroba dari penggunaannya di masa lalu.
Analisis terhadap 30 sampel getah dari situs pemukiman di wilayah Alpen menunjukkan adanya perbedaan penggunaan oleh pria dan wanita. DNA pria ditemukan pada getah yang digunakan untuk menempelkan alat batu, sedangkan DNA wanita muncul pada getah yang digunakan dalam pembuatan keramik.
Penemuan ini memperkuat hipotesis bahwa pria dan wanita memiliki peran yang berbeda dalam pekerjaan sehari-hari masa itu, di mana pria lebih banyak berkutat dengan alat-alat batu dan wanita lebih banyak mengerjakan keramik. Selain itu, getah birch juga mengandung DNA tanaman seperti biji rami dan poppy yang memberi petunjuk tentang pola makan dan penggunaan obat.
Penelitian ini menggunakan teknik pemulihan DNA dari getah yang menyimpan zat biologis dengan sangat baik, sehingga memberikan cara baru untuk mempelajari sejarah masyarakat yang tidak selalu terlihat dari sisa tulang-belulang atau artefak lainnya.
Dengan keterbatasan sisa manusia yang ditemukan dari masa Neolitikum, getah birch yang digunakan sebagai ‘permen karet’ ini menjadi sumber berharga yang memungkinkan kita mendapatkan gambaran kehidupan masa lalu. Para ilmuwan berharap teknik ini bisa digunakan lebih luas di masa depan untuk mengungkap sejarah manusia secara lebih detail.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/6000-year-old-chewing-gum-reveals-gender-roles

Analisis Ahli

Dr. Anna White
"Analisis DNA dari getah birch merupakan terobosan penting dalam arkeologi molekuler yang membuka cara baru untuk memahami kehidupan sosial dan ekonomi masa lalu dengan sangat detail."

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat menarik karena memberikan bukti konkret tentang pembagian kerja berdasarkan gender di masa Neolitikum tanpa bergantung sepenuhnya pada artefak arkeologis tradisional. Namun, perlu diingat bahwa menyimpulkan peran gender dari sedikit sampel DNA saja masih harus diiringi dengan kajian konteks budaya dan lingkungan untuk gambaran yang lebih menyeluruh."

Prediksi Kami

Ke depan, metode analisis DNA dari getah purba dapat digunakan lebih luas untuk mengungkap sejarah sosial dan budaya manusia prasejarah di berbagai wilayah dunia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Universitas Kopenhagen?
A
Tujuan dari penelitian adalah untuk memahami praktik kehidupan sehari-hari pria dan wanita di era Neolitik melalui analisis tar birch.
Q
Apa yang ditemukan dalam artefak tar birch yang dianalisis?
A
Artefak tar birch yang dianalisis mengandung DNA manusia dan mikroba, serta sisa-sisa tanaman seperti biji rami dan biji opium.
Q
Bagaimana DNA yang ditemukan dalam tar membantu memahami praktik gender di era Neolitik?
A
DNA yang ditemukan membantu peneliti menentukan jenis kelamin individu yang mengunyah tar, memberikan wawasan tentang pembagian kerja berdasarkan gender.
Q
Apa peran Anna White dalam penelitian ini?
A
Anna White adalah pemimpin tim arkeolog yang bertanggung jawab atas penelitian ini dan analisis artefak yang ditemukan.
Q
Mengapa tar birch dianggap sebagai material sintetis tertua di dunia?
A
Tar birch dianggap sebagai material sintetis tertua karena penggunaannya oleh masyarakat Neolitik untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai perekat.