Baterai Dual-Ion Lithium-Sodium Ungguli Kapasitas Baterai Sodium Lama
Courtesy of InterestingEngineering

Baterai Dual-Ion Lithium-Sodium Ungguli Kapasitas Baterai Sodium Lama

Untuk menghadirkan teknologi baterai yang menggabungkan ion lithium dan sodium demi meningkatkan kapasitas, stabilitas, dan keberlanjutan baterai, sehingga dapat memperpanjang jangkauan kendaraan listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan berbahaya serta mahal seperti kobalt.

16 Okt 2025, 05.02 WIB
187 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Inovasi baterai dual-kation dapat meningkatkan kapasitas dan stabilitas baterai.
  • Penggunaan kation lithium dan natrium secara bersamaan membuka peluang untuk teknologi baterai yang lebih berkelanjutan.
  • Penelitian ini mencerminkan komitmen Universitas Limerick dalam pengembangan energi yang lebih bersih dan efisien.
Limerick, Irlandia - Para peneliti dari University of Limerick berhasil mengembangkan baterai baru yang menggabungkan ion lithium dan sodium dalam satu sel bertenaga, sebuah terobosan pertama di dunia. Inovasi ini diciptakan untuk meningkatkan kapasitas dan daya tahan baterai sodium-ion yang sebelumnya terbatas, khususnya untuk aplikasi kendaraan listrik dan perangkat portabel.
Desain baterai dual-kation ini memungkinkan lithium bertindak sebagai booster kapasitas dalam elektrolit, sehingga kapasitas total baterai menjadi dua kali lipat dibanding baterai sodium-ion biasa. Dengan sodium sebagai komponen utama, teknologi ini juga tetap mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan lingkungan.
Baterai ini dapat bertahan hingga 1.000 siklus pengisian dan pengosongan tanpa kehilangan banyak kapasitas, serta menawarkan keamanan yang lebih baik dengan mengurangi penggunaan bahan mahal dan berdampak lingkungan seperti kobalt. Temuan ini mendukung pengembangan sumber energi bersih dan tahan lama untuk berbagai keperluan.
Tim riset yang dipimpin Associate Professor Hugh Geaney dan Dr. Syed Abdul Ahad bekerja sama dengan Universitas Birmingham untuk menyempurnakan teknologi tersebut. Mereka juga berencana mengeksplorasi material baru seperti anoda silikon dan kombinasi ion alternatif seperti lithium-magnesium guna meningkatkan performa baterai di masa depan.
Penelitian ini mendapat dukungan dari pemerintah Irlandia dan lembaga riset nasional, menegaskan pentingnya inovasi ini dalam mendorong masa depan penyimpanan energi yang lebih hijau dan efisien. University of Limerick terus mengembangkan teknologi baterai dalam upaya memimpin transisi ke energi bersih.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/dual-cation-battery-university-of-limerick

Analisis Ahli

Associate Professor Hugh Geaney
"Penelitian ini menunjukkan bagaimana kombinasi ion dapat meningkatkan kapasitas dan stabilitas baterai sodium-ion secara signifikan, membuka peluang baru dalam teknologi penyimpanan energi yang berkelanjutan."
Dr. Syed Abdul Ahad
"Pendekatan dual-kation yang saya pimpin memungkinkan kita menggandakan kapasitas baterai tanpa mengorbankan stabilitas, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya pada anoda yang kami gunakan."

Analisis Kami

"Penggabungan ion lithium dan sodium dalam baterai ini adalah lompatan inovatif yang menjanjikan untuk mengatasi batasan performa baterai sodium-ion. Namun, tantangan skala produksi massal dan penerimaan pasar tetap perlu diatasi agar manfaatnya dapat dirasakan luas."

Prediksi Kami

Teknologi baterai dual-kation ini dapat mendorong transformasi besar dalam industri kendaraan listrik dan penyimpanan energi, sehingga baterai yang lebih murah, tahan lama, dan ramah lingkungan akan menjadi standar baru di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi terobosan dalam penelitian baterai di Universitas Limerick?
A
Terobosan dalam penelitian ini adalah pengembangan baterai dual-kation yang menggabungkan ion lithium dan natrium.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Associate Professor Hugh Geaney dan Dr. Syed Abdul Ahad.
Q
Apa keunggulan dari baterai dual-kation yang dikembangkan?
A
Keunggulan dari baterai dual-kation adalah kapasitas yang lebih tinggi dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan baterai natrium biasa.
Q
Mengapa baterai natrium-ion dianggap lebih ramah lingkungan?
A
Baterai natrium-ion dianggap lebih ramah lingkungan karena mengurangi ketergantungan pada material yang sulit dan mahal seperti kobalt.
Q
Apa rencana tim peneliti selanjutnya setelah pengembangan baterai ini?
A
Tim peneliti berencana untuk menjelajahi kombinasi material baru dan sistem ion lainnya untuk mengembangkan teknologi lebih lanjut.