Courtesy of YahooFinance
Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mempertimbangkan untuk menetapkan persyaratan minimum hasil untuk penawaran umum perdana (IPO) sebagai bagian dari upaya memperbarui aturan pencatatan. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa mereka mengusulkan agar hasil IPO minimal mencapai lebih dari 10% dari total nilai perusahaan. Usulan ini muncul setelah PT Barito Renewables Energy dihapus dari indeks FTSE Russell, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor tentang kurangnya pedoman untuk menjaga likuiditas saham yang cukup.
BEI juga mulai menyarankan perusahaan dengan ekuitas lebih dari 2 triliun rupiah untuk memastikan hasil IPO mereka setidaknya 10% dari total valuasi perusahaan. Meskipun ada tantangan, seperti ketidakpastian pemilihan umum di Indonesia, Rachman optimis bahwa jumlah IPO pada tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan tahun ini, dengan 25 IPO yang direncanakan hingga akhir tahun dan target 66 IPO untuk tahun depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh Bursa Efek Indonesia?A
Bursa Efek Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menetapkan minimum proceeds untuk penawaran umum perdana (IPO).Q
Mengapa PT Barito Renewables Energy dihapus dari indeks FTSE Russell?A
PT Barito Renewables Energy dihapus dari indeks FTSE Russell karena klaim konsentrasi pemegang saham yang tinggi.Q
Apa yang diusulkan oleh Iman Rachman terkait IPO?A
Iman Rachman mengusulkan agar proceeds IPO minimal mencapai 10% dari total valuasi perusahaan.Q
Berapa banyak perusahaan yang telah melantai di bursa pada tahun 2024?A
Hingga saat ini, hanya 39 perusahaan yang telah melantai di bursa pada tahun 2024.Q
Apa harapan Bursa Efek Indonesia untuk jumlah IPO di tahun 2025?A
Bursa Efek Indonesia berharap dapat mencapai 66 IPO di tahun 2025 setelah ketidakpastian pemerintah baru berkurang.