Courtesy of Wired
Pemerintah AS baru-baru ini mengumumkan dana sebesar Rp 1.18 triliun ($72 juta) untuk tiga produsen vaksin guna meningkatkan produksi vaksin flu burung untuk manusia. Virus H5N1 telah menyerang jutaan burung liar dan ternak, serta baru-baru ini menyebar ke sapi perah. Meskipun saat ini ada kekhawatiran tentang kemungkinan penularan virus ini ke manusia, tingkat risiko untuk masyarakat umum tetap dianggap rendah. Sejauh ini, ada 16 kasus infeksi flu burung di AS, dengan dua kasus terbaru di California yang melibatkan pekerja pertanian yang terpapar sapi yang terinfeksi.
CDC sedang memantau virus ini dan melakukan pengujian tambahan untuk melihat apakah ada perubahan genetik yang dapat meningkatkan risiko penularan antar manusia. Meskipun tidak ada bukti bahwa virus ini dapat menyebar dari orang ke orang, para ahli kesehatan mendorong pekerja di sektor unggas dan susu untuk mendapatkan vaksin flu musiman sebagai langkah pencegahan. Vaksin khusus untuk flu burung masih dalam proses pengembangan dan pengujian.