Courtesy of InterestingEngineering
Pada 21 November, Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke kota Dnipro, Ukraina, untuk pertama kalinya sejak perang dimulai pada Februari 2022. Serangan ini melibatkan berbagai jenis rudal, termasuk ICBM yang diduga adalah RS-26 Rubezh, yang dapat membawa hulu ledak nuklir. Meskipun enam dari tujuh rudal Kh-101 berhasil dihancurkan oleh pertahanan udara Ukraina, informasi mengenai korban jiwa belum dilaporkan. Serangan ini terjadi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengubah doktrin nuklir negaranya, memperluas kondisi di mana Rusia dapat menggunakan senjata nuklir.
Baca juga: UAV Rusia menghancurkan perahu drone kamikaze Ukraina di Laut Hitam untuk pertama kalinya.
Perubahan doktrin ini memungkinkan Rusia menggunakan senjata nuklir jika negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir menyerang wilayahnya. Serangan ini juga terjadi setelah Presiden AS, Joe Biden, memberikan izin untuk penggunaan rudal jarak jauh yang disuplai Amerika oleh Ukraina untuk menyerang target di dalam Rusia. Ini menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada 21 November di Ukraina?A
Pada 21 November, Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua ke Ukraina, menargetkan kota Dnipro.Q
Rudal jenis apa yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina?A
Rusia meluncurkan ICBM, rudal Kinzhal, dan tujuh rudal Kh-101 terhadap Ukraina.Q
Siapa yang mengubah doktrin nuklir Rusia?A
Vladimir Putin adalah yang mengubah doktrin nuklir Rusia.Q
Apa tujuan dari serangan rudal ke Dnipro?A
Serangan rudal ke Dnipro bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur penting dan perusahaan di kota tersebut.Q
Apa yang diminta oleh Presiden Zelenskyy kepada sekutu Barat?A
Presiden Zelenskyy meminta sekutu Barat untuk melonggarkan pembatasan pada senjata yang disuplai kepada Ukraina.