Courtesy of Axios
OpenAI melaporkan bahwa ada banyak upaya untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam kampanye disinformasi politik di media sosial, tetapi yang paling luas penyebarannya adalah hoaks yang hanya tampak menggunakan layanan mereka. Dalam laporan terbaru, OpenAI menunjukkan bahwa meskipun ada penggunaan AI oleh pihak-pihak asing, dampaknya terhadap pemilihan tahun ini tampak tidak signifikan. Mereka menemukan berbagai kampanye pengaruh politik, mulai dari penggunaan ChatGPT hingga proyek yang lebih besar, tetapi belum ada bukti bahwa ini berhasil menarik perhatian publik secara besar-besaran.
OpenAI juga mendeteksi upaya untuk mengakses akun karyawan mereka, termasuk dari pihak yang berbasis di China. Namun, kampanye yang paling banyak menyebar di media sosial ternyata tidak benar-benar menggunakan sistem OpenAI. Mereka juga telah mengembangkan alat AI baru yang membantu mereka mendeteksi dan menganalisis aktivitas berbahaya dengan lebih cepat, sehingga beberapa operasi yang berhasil mereka ganggu dalam beberapa bulan terakhir ditemukan berkat penggunaan AI tersebut.