Courtesy of YahooFinance
Country Garden, sebuah perusahaan pengembang properti besar di Tiongkok, sedang berusaha untuk menghindari kebangkrutan dengan mengajukan proposal restrukturisasi utang kepada beberapa kreditor. Proposal ini mencakup proyeksi arus kas yang telah direvisi, yang menunjukkan bahwa perusahaan memperkirakan arus kas yang lebih lemah dalam beberapa tahun ke depan dibandingkan dengan estimasi sebelumnya. Perusahaan ini telah gagal membayar utang obligasi offshore sebesar Rp 180.90 triliun ($11 miliar) dan sedang menghadapi proses hukum di Hong Kong, dengan sidang berikutnya dijadwalkan pada 20 Januari 2025.
Sektor properti di Tiongkok mengalami penurunan yang signifikan, dengan harga rumah baru turun dan investasi properti juga menurun. Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai langkah untuk mendukung sektor ini, dampaknya masih belum terlihat. Jika Country Garden dapat mendapatkan dukungan dari kreditor utama untuk proposal restrukturisasi sebelum sidang pengadilan pada bulan Januari, perusahaan ini mungkin bisa mendapatkan lebih banyak waktu untuk melaksanakan rencana restrukturisasi mereka.