Courtesy of YahooFinance
Shimao Group, sebuah perusahaan properti di China, menghadapi masalah hukum setelah CPYM Link Investment Limited mengajukan permohonan likuidasi di pengadilan tinggi Hong Kong. Permohonan ini terkait dengan jaminan pinjaman lintas batas sebesar 258 juta yuan (sekitar 35,19 juta dolar AS) yang diberikan oleh Shimao. Sidang pertama untuk kasus ini dijadwalkan pada 19 Maret 2025. Ini adalah kasus kedua dalam dua hari terakhir yang melibatkan pengembang properti China, setelah Sunac China juga menghadapi permohonan likuidasi.
Baca juga: Pertarungan untuk Sisa-sisa Pengembang Tiongkok Evergrande yang Collapsed Semakin Memanas
Banyak pengembang properti di China, seperti China Evergrande dan Country Garden, telah mengalami atau sedang menghadapi kasus likuidasi sejak sektor properti mengalami krisis likuiditas pada tahun 2021. Krisis ini telah mendorong pemerintah Beijing untuk mengambil berbagai langkah untuk membantu sektor properti yang terjebak utang di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diajukan oleh CPYM Link Investment Limited terhadap Shimao Group?A
CPYM Link Investment Limited mengajukan petisi likuidasi terhadap Shimao Group di pengadilan tinggi Hong Kong.Q
Kapan sidang pertama untuk petisi likuidasi Shimao Group dijadwalkan?A
Sidang pertama untuk petisi likuidasi Shimao Group dijadwalkan pada 19 Maret 2025.Q
Siapa saja pengembang properti lain yang menghadapi masalah likuiditas di Hong Kong?A
Pengembang properti lain yang menghadapi masalah likuiditas termasuk Sunac China, China Evergrande, dan Country Garden.Q
Apa yang dilakukan Beijing untuk mengatasi krisis di sektor properti?A
Beijing telah memperkenalkan serangkaian langkah untuk menghidupkan kembali sektor properti yang terjerat utang.Q
Apa nilai pinjaman lintas batas yang menjadi sengketa dalam kasus ini?A
Nilai pinjaman lintas batas yang menjadi sengketa adalah 258 juta yuan ($35,19 juta).