Courtesy of YahooFinance
Pasca pemilihan presiden di AS, pasar saham mengalami kenaikan yang signifikan, namun baru-baru ini mengalami penurunan. Penurunan ini dipicu oleh pernyataan Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, yang menyatakan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga meskipun ekonomi terlihat kuat. Hal ini membuat investor khawatir tentang kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan dan dampaknya terhadap rencana ekonomi Donald Trump. Akibatnya, indeks saham utama seperti Dow Jones dan S&P 500 mengalami kerugian mingguan.
Baca juga: Saham AS Menghapus Rally Trump Senilai Rp 59.20 quadriliun ($3,6 Triliun) Saat Tarif Menggigit
Meskipun pasar saham telah mengalami kenaikan sejak pemilihan, kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi dan ketidakpastian terkait kebijakan Trump dapat mempengaruhi keputusan investasi. Para analis memperkirakan bahwa jika imbal hasil Treasury 10 tahun terus naik, pasar saham mungkin akan mengalami tekanan lebih lanjut. Namun, beberapa ahli percaya bahwa selama pertumbuhan pendapatan tetap stabil, dampak negatif dari kenaikan suku bunga tidak akan bertahan lama.