Courtesy of YahooFinance
Sebulan yang lalu, banyak orang membicarakan tentang Donald Trump dan rencananya untuk ekonomi AS yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan. Namun, saat ini perhatian beralih kepada Jerome Powell, ketua Federal Reserve, yang mengubah pandangannya tentang suku bunga dan kembali menyoroti masalah inflasi. Setelah pernyataan Powell yang kurang optimis tentang pemotongan suku bunga, pasar saham mengalami penurunan terbesar dalam beberapa bulan. Namun, dua hari kemudian, data inflasi yang lebih baik dari perkiraan membuat pasar kembali pulih.
Investor kini harus menyeimbangkan harapan terhadap kebijakan Trump dengan risiko inflasi yang masih tinggi. Meskipun ada optimisme awal, banyak yang terkejut dengan reaksi Powell terhadap inflasi, yang menyebabkan ketidakpastian di pasar. Beberapa investor mulai merasakan kelelahan dari tren pasar yang didorong oleh kebijakan Trump, dan ada yang mulai berinvestasi pada aset yang lebih aman. Ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami perubahan yang signifikan dan investor harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama pasar sebelum Jerome Powell berbicara?A
Sebelum Jerome Powell berbicara, fokus utama pasar adalah kebijakan ekonomi Donald Trump dan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap pernyataan Jerome Powell?A
Reaksi pasar terhadap pernyataan Jerome Powell sangat fluktuatif, dengan saham dan obligasi mengalami penurunan terburuk dalam beberapa bulan.Q
Apa yang terjadi pada yield obligasi 10 tahun AS setelah pertemuan Fed?A
Yield obligasi 10 tahun AS melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan setelah pertemuan Fed.Q
Siapa yang mengelola survei alokasi investasi di pasar?A
Bank of America Corp. mengelola survei alokasi investasi di pasar yang menunjukkan lonjakan alokasi ke ekuitas AS.Q
Apa dampak dari kebijakan ekonomi Donald Trump terhadap investor?A
Kebijakan ekonomi Donald Trump, termasuk pemotongan pajak, telah membuat investor optimis, tetapi sekarang mereka harus menghadapi risiko inflasi yang lebih tinggi.