Courtesy of InterestingEngineering
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa terdapat sisa-sisa tulang dari setidaknya 42 anak, berusia antara dua hingga tujuh tahun, yang ditemukan di Templo Mayor, kompleks keagamaan utama di Tenochtitlán, yang kini dikenal sebagai Kota Meksiko. Penemuan ini terkait dengan ritual yang dilakukan untuk menghormati Tlaloc, dewa hujan, selama masa kekeringan parah yang melanda wilayah Meksiko. Para ahli menyatakan bahwa untuk mengatasi krisis ini, negara Mexica melakukan pengorbanan massal anak-anak di Templo Mayor, di mana banyak dari mereka menunjukkan tanda-tanda malnutrisi.
Ritual pengorbanan ini dilakukan dalam konteks keagamaan yang mendalam, di mana anak-anak yang dikorbankan dihias dengan kalung dan diletakkan dalam kotak khusus. Penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar anak yang dikorbankan berasal dari daerah yang jauh, seperti Oaxaca dan Chiapas. Selain itu, sistem pengelolaan air yang canggih pada masa pra-Hispanik juga dibahas, menunjukkan pentingnya air dalam menjaga stabilitas politik dan sosial, serta bagaimana ritual untuk hujan menjadi bagian penting dari kalender pertanian, yang sering kali melibatkan pengorbanan anak-anak.