Courtesy of InterestingEngineering
Pada zaman Aztec kuno, mereka menggunakan alat musik yang disebut "death whistle" atau peluit kematian, yang berbentuk tengkorak manusia. Suara yang dihasilkan sangat menyeramkan dan memiliki nada tinggi, yang mungkin digunakan untuk meningkatkan ketakutan dalam ritual pengorbanan mereka. Peneliti dari Universitas Zurich menemukan bahwa desain peluit ini memiliki sistem internal yang kompleks, yang menciptakan aliran udara turbulen dan menghasilkan suara yang menakutkan. Suara ini mirip dengan teriakan manusia, yang membuat pendengarnya merasa sangat takut.
Baca juga: ‘Putri Merah’: Makam berusia 2.200 tahun mengungkap wanita misterius dengan gigi yang dicat racun.
Penelitian juga menunjukkan bahwa suara peluit kematian ini mempengaruhi otak manusia dengan kuat, terutama di bagian yang terkait dengan emosi. Ketika pendengar mendengar suara tersebut, otak mereka menunjukkan reaksi yang menunjukkan rasa takut dan kecemasan. Selain itu, bentuk tengkorak peluit ini mungkin melambangkan Mictlantecuhtli, dewa dunia bawah Aztec, dan suara yang dihasilkan bisa jadi digunakan untuk mempersiapkan pengorbanan manusia menuju dunia bawah. Meskipun peneliti tidak dapat menguji efeknya pada orang Aztec kuno secara langsung, mereka percaya bahwa reaksi manusia terhadap suara menakutkan adalah hal yang universal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu seruling kematian dalam budaya Aztec?A
Seruling kematian adalah alat musik berbentuk tengkorak manusia yang digunakan dalam ritual Aztec.Q
Bagaimana suara seruling kematian mempengaruhi manusia?A
Suara seruling kematian dapat memicu respons emosional seperti ketakutan dan kecemasan pada pendengar.Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang seruling kematian?A
Penelitian tentang seruling kematian dipimpin oleh Sascha Frühholz dari Universitas Zurich.Q
Apa hubungan antara Mictlantecuhtli dan seruling kematian?A
Mictlantecuhtli adalah dewa dunia bawah yang mungkin diwakili oleh bentuk tengkorak seruling kematian.Q
Di mana hasil penelitian tentang seruling kematian dipublikasikan?A
Hasil penelitian tentang seruling kematian dipublikasikan di jurnal Communications Psychology.