Jeritan yang mencekam dari ritual pengorbanan yang terkait dengan suara 'peluit kematian' Aztec.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Jeritan yang mencekam dari ritual pengorbanan yang terkait dengan suara 'peluit kematian' Aztec.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
20 November 2024 pukul 15.46 WIB
111 dibaca
Share
Pada zaman Aztec kuno, mereka menggunakan alat musik yang disebut "death whistle" atau peluit kematian, yang berbentuk tengkorak manusia. Suara yang dihasilkan sangat menyeramkan dan memiliki nada tinggi, yang mungkin digunakan untuk meningkatkan ketakutan dalam ritual pengorbanan mereka. Peneliti dari Universitas Zurich menemukan bahwa desain peluit ini memiliki sistem internal yang kompleks, yang menciptakan aliran udara turbulen dan menghasilkan suara yang menakutkan. Suara ini mirip dengan teriakan manusia, yang membuat pendengarnya merasa sangat takut.
Penelitian juga menunjukkan bahwa suara peluit kematian ini mempengaruhi otak manusia dengan kuat, terutama di bagian yang terkait dengan emosi. Ketika pendengar mendengar suara tersebut, otak mereka menunjukkan reaksi yang menunjukkan rasa takut dan kecemasan. Selain itu, bentuk tengkorak peluit ini mungkin melambangkan Mictlantecuhtli, dewa dunia bawah Aztec, dan suara yang dihasilkan bisa jadi digunakan untuk mempersiapkan pengorbanan manusia menuju dunia bawah. Meskipun peneliti tidak dapat menguji efeknya pada orang Aztec kuno secara langsung, mereka percaya bahwa reaksi manusia terhadap suara menakutkan adalah hal yang universal.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu seruling kematian dalam budaya Aztec?
A
Seruling kematian adalah alat musik berbentuk tengkorak manusia yang digunakan dalam ritual Aztec.
Q
Bagaimana suara seruling kematian mempengaruhi manusia?
A
Suara seruling kematian dapat memicu respons emosional seperti ketakutan dan kecemasan pada pendengar.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang seruling kematian?
A
Penelitian tentang seruling kematian dipimpin oleh Sascha Frühholz dari Universitas Zurich.
Q
Apa hubungan antara Mictlantecuhtli dan seruling kematian?
A
Mictlantecuhtli adalah dewa dunia bawah yang mungkin diwakili oleh bentuk tengkorak seruling kematian.
Q
Di mana hasil penelitian tentang seruling kematian dipublikasikan?
A
Hasil penelitian tentang seruling kematian dipublikasikan di jurnal Communications Psychology.

Rangkuman Berita Serupa

Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
111 dibaca
Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.
"Paus 52 Hertz" adalah Hewan Paling Kesepian di Dunia—Berikut yang Kita KetahuiForbes
Sains
2 bulan lalu
102 dibaca
"Paus 52 Hertz" adalah Hewan Paling Kesepian di Dunia—Berikut yang Kita Ketahui
Laser mengungkap tato yang hilang dari budaya Peru kuno pada mumi berusia 1.200 tahun.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
121 dibaca
Laser mengungkap tato yang hilang dari budaya Peru kuno pada mumi berusia 1.200 tahun.
Makam di Peru mengungkap ritual mengejutkan berusia 1.500 tahun yang melibatkan pengorbanan kerabat dekat.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
80 dibaca
Makam di Peru mengungkap ritual mengejutkan berusia 1.500 tahun yang melibatkan pengorbanan kerabat dekat.
Tulang-tulang yang disembelih dari Zaman Perunggu di Inggris mengungkapkan kanibalisme yang brutal untuk mendehumanisasi musuh.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
129 dibaca
Tulang-tulang yang disembelih dari Zaman Perunggu di Inggris mengungkapkan kanibalisme yang brutal untuk mendehumanisasi musuh.
Gua Neanderthal berusia 35.000 tahun mengungkap rahasia ritual manusia purba.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
105 dibaca
Gua Neanderthal berusia 35.000 tahun mengungkap rahasia ritual manusia purba.
Tim konstruksi menemukan piramida berusia 1.375 tahun di jalan raya masa depan Meksiko.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
47 dibaca
Tim konstruksi menemukan piramida berusia 1.375 tahun di jalan raya masa depan Meksiko.