Courtesy of InterestingEngineering
Kebudayaan Inca yang kuat berlangsung dari tahun 1438 hingga 1533, menguasai wilayah yang kini menjadi Peru dan Chili dengan kekuatan militer dan otoritas agama. Mereka menggunakan wadah keramik untuk praktik ritual, yang bukan hanya berfungsi tetapi juga menjadi simbol kekuasaan dan ideologi Inca. Salah satu ritual penting adalah capacocha, di mana anak-anak yang dianggap sebagai utusan ilahi dikorbankan di puncak gunung. Penelitian terbaru oleh Dr. Sylwia Siemianowska mengkaji ritual ini dan menemukan wadah keramik yang digunakan dalam upacara tersebut, termasuk piring puccu dan botol aryballos yang menyimpan minuman chicha.
Wadah keramik ini dihias dengan pola geometris dan garis bergelombang, dan beberapa di antaranya sengaja dihancurkan sebagai bagian dari upacara. Keramik ini tidak hanya digunakan untuk menghormati orang mati, tetapi juga sebagai persembahan kepada dewa dan tempat-tempat suci. Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi banyak lokasi di Peru, Chili, Argentina, dan Ekuador di mana ritual capacocha dilakukan, dengan gunung Ampato dan Misti di Peru menjadi yang paling signifikan. Temuan ini memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat Inca menghubungkan kehidupan sehari-hari mereka dengan dunia spiritual.