Courtesy of InterestingEngineering
Kebakaran pada baterai lithium dapat menjadi risiko bagi perangkat inovatif dan mobil listrik. Peneliti telah menemukan metode baru yang menggunakan suara untuk mendeteksi saat baterai lithium-ion hampir terbakar. Ketika baterai mulai mengalami reaksi kimia, tekanan di dalamnya meningkat dan menyebabkan baterai membengkak. Baterai yang terbuat dari casing keras memiliki katup pengaman yang akan pecah dan mengeluarkan suara khas seperti "klik-hiss", mirip dengan suara saat membuka botol soda.
Baca juga: Sensor terobosan dapat menghentikan ledakan baterai lithium-ion, mendeteksi kebocoran gas.
Peneliti dari National Institute of Standards and Technology (NIST) telah melatih algoritma pembelajaran mesin untuk mengenali suara katup pengaman yang pecah. Mereka merekam suara dari 38 baterai yang meledak dan mengubahnya menjadi lebih dari 1.000 contoh suara untuk melatih perangkat lunak. Algoritma ini dapat mendeteksi suara baterai yang terlalu panas dengan akurasi 94%. Teknologi ini diharapkan dapat digunakan untuk membuat alarm kebakaran baru yang dapat dipasang di rumah, gedung perkantoran, atau tempat dengan banyak baterai, memberikan peringatan dini agar orang dapat mengungsi dengan aman.