Para ilmuwan mengubah air menjadi listrik untuk menggerakkan sensor pendeteksi api yang baru.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Para ilmuwan mengubah air menjadi listrik untuk menggerakkan sensor pendeteksi api yang baru.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
23 Januari 2025 pukul 20.57 WIB
79 dibaca
Share
Peneliti di Universitas Chung-Ang di Korea telah mengembangkan sensor kebakaran yang menggunakan hidrovoltaik (HV) sebagai sumber tenaga, bukan baterai. Hidrovoltaik adalah cara untuk menghasilkan listrik dari interaksi molekul air dengan bahan nanostruktur, yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Sensor kebakaran ini penting karena dapat berfungsi secara mandiri, bahkan saat terjadi pemadaman listrik, dan lebih aman dibandingkan dengan baterai yang bisa meledak saat kebakaran. Sistem HV ini dapat memberikan respons yang lebih akurat terhadap kebakaran dengan memanfaatkan perubahan aliran air yang disebabkan oleh penguapan.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Byungil Hwang menciptakan perangkat hidrovoltaik yang berfungsi sebagai sensor kebakaran dan dapat menghasilkan listrik. Mereka menggunakan lapisan nanoporous yang terbuat dari bahan daur ulang untuk membuat sistem ini. Dalam pengujian, perangkat ini mampu menghasilkan tegangan 0,42 V dan arus 16-20 mikroampere saat terkena cahaya inframerah, serta menunjukkan waktu respons yang cepat dalam mendeteksi kebakaran. Penemuan ini menunjukkan potensi sistem HV sebagai sumber tenaga berkelanjutan untuk berbagai sistem sensor lainnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikembangkan oleh peneliti di Chung-Ang University?
A
Peneliti di Chung-Ang University mengembangkan sensor kebakaran yang bertenaga hidrovoltaik.
Q
Bagaimana cara kerja sistem hidrovoltaik dalam sensor kebakaran?
A
Sistem hidrovoltaik bekerja dengan menarik proton dari air dan menghasilkan perbedaan potensial yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
Q
Apa keuntungan menggunakan hidrovoltaik dibandingkan baterai?
A
Keuntungan menggunakan hidrovoltaik adalah lebih aman dan tidak berisiko meledak seperti baterai.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian ini?
A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Byungil Hwang, seorang profesor asosiasi.
Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?
A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di Chemical Engineering Journal.

Rangkuman Berita Serupa

Baterai EV hidrogen baru China mencapai kepadatan energi 2825 Wh/kg dengan efisiensi 99,7%.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
78 dibaca
Baterai EV hidrogen baru China mencapai kepadatan energi 2825 Wh/kg dengan efisiensi 99,7%.
Sel surya hibrida mencapai penggunaan energi rekor 14,9% dengan penyimpanan panas yang cerdas.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
100 dibaca
Sel surya hibrida mencapai penggunaan energi rekor 14,9% dengan penyimpanan panas yang cerdas.
Sel surya hibrida baru dapat menyimpan energi, menunjukkan pemanfaatan energi total sebesar 14,9%.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
82 dibaca
Sel surya hibrida baru dapat menyimpan energi, menunjukkan pemanfaatan energi total sebesar 14,9%.
Perangkat portabel mirip ember ini menggunakan 'angin yang dibantu secara elektrik' untuk memadamkan api.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
75 dibaca
Perangkat portabel mirip ember ini menggunakan 'angin yang dibantu secara elektrik' untuk memadamkan api.
Insinyur AS menguji metode keselamatan EV mutakhir pada suhu 2.000°F untuk memerangi kebakaran.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
57 dibaca
Insinyur AS menguji metode keselamatan EV mutakhir pada suhu 2.000°F untuk memerangi kebakaran.
Sel sel China mengubah panas menjadi listrik tanpa sinar matahari, berfungsi dalam kegelapan dan gurun.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
50 dibaca
Sel sel China mengubah panas menjadi listrik tanpa sinar matahari, berfungsi dalam kegelapan dan gurun.