Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti di Universitas Chung-Ang di Korea telah mengembangkan sensor kebakaran yang menggunakan hidrovoltaik (HV) sebagai sumber tenaga, bukan baterai. Hidrovoltaik adalah cara untuk menghasilkan listrik dari interaksi molekul air dengan bahan nanostruktur, yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Sensor kebakaran ini penting karena dapat berfungsi secara mandiri, bahkan saat terjadi pemadaman listrik, dan lebih aman dibandingkan dengan baterai yang bisa meledak saat kebakaran. Sistem HV ini dapat memberikan respons yang lebih akurat terhadap kebakaran dengan memanfaatkan perubahan aliran air yang disebabkan oleh penguapan.
Baca juga: Sensor terobosan dapat menghentikan ledakan baterai lithium-ion, mendeteksi kebocoran gas.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Byungil Hwang menciptakan perangkat hidrovoltaik yang berfungsi sebagai sensor kebakaran dan dapat menghasilkan listrik. Mereka menggunakan lapisan nanoporous yang terbuat dari bahan daur ulang untuk membuat sistem ini. Dalam pengujian, perangkat ini mampu menghasilkan tegangan 0,42 V dan arus 16-20 mikroampere saat terkena cahaya inframerah, serta menunjukkan waktu respons yang cepat dalam mendeteksi kebakaran. Penemuan ini menunjukkan potensi sistem HV sebagai sumber tenaga berkelanjutan untuk berbagai sistem sensor lainnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikembangkan oleh peneliti di Chung-Ang University?A
Peneliti di Chung-Ang University mengembangkan sensor kebakaran yang bertenaga hidrovoltaik.Q
Bagaimana cara kerja sistem hidrovoltaik dalam sensor kebakaran?A
Sistem hidrovoltaik bekerja dengan menarik proton dari air dan menghasilkan perbedaan potensial yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.Q
Apa keuntungan menggunakan hidrovoltaik dibandingkan baterai?A
Keuntungan menggunakan hidrovoltaik adalah lebih aman dan tidak berisiko meledak seperti baterai.Q
Siapa yang memimpin tim penelitian ini?A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Byungil Hwang, seorang profesor asosiasi.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di Chemical Engineering Journal.